[belajar motor] Lebih Lancar

Sudah lama Ibu ingin belajar motor secara intensif. Tapi baru dua hari terakhir ini bisa kesampaian. Setelah mengantar Fay ke sekolah pagi-pagi sekali, Ayah tak langsung ke kantor, melainkan kembali ke rumah.

Nah, ceritanya, Ayah ingin mengajari Ibu mengendarai motor (sementara ini, motor bebek Suzuki Tornado), biar nanti bisa nganter-jemput Fay ke sekolah. Jadi, Ibu nggak usah pusing-pusing nyari ojek lagi. (Lagipula ongkos ngojek per bulannya, mending dipake nyicil Yamaha Mio). Hehehe.

Di hari ke dua belajar motor, kata Ayah, Ibu makin lancar aja. Ibu sekarang sudah pandai menggunakan gas dan rem. (Bukankah ini yang terpenting dalam mengendarai motor?) Sementara ini, di komplek yang tak terlalu ramai tapi banyak "polisi tidur" ini, motor bisa terus dipanteng di gigi 2.

Masih dibarengi sih. Maksudnya, membonceng Ayah --yang memberi instruksi dari belakang, sekaligus menarik "rem darurat" (rem depan), manakala perlu. Karena kalau sendirian, belum berani. Apalagi motor terasa tinggi dan berat. Pernah waktu menahan berat motor, Ibu malah jatuh.