Imunisasi
Cat. Ini postingan dua hari lalu. Sudah dua hari ini nyoba kirim postingan, bloggernya memble terus. :P
--
Tadi siang, Fay dan teman-teman sekolahnya diimunisasi campak. Karena penyakit ini sempat mewabah di kalangan anak-anak sekolah. Kemarin saya dapat kabar itu secara bisik-bisik dari Bu Ida, Bu Gurunya Fay. Kenapa harus bisik-bisik? Kata Bu Ida, takut anak-anak tau, terus pada bolos sekolah karena takut disuntik. :P Kalau Fay, biar dengar, belum mengerti apa itu imunisasi. Bahkan mungkin belum mengerti apa itu disuntik, sebab setiap berobat ke dokter, tidak pernah disuntik.
Selesai jam pelajaran Matematika dan Sains, barulah imunisasi dilakukan. Melihat jarum suntik yang dipegang Bidan Yoyoh, anak-anak banyak yang menangis. Apalagi saat jarum suntik itu ditusukkan ke bagian lengan. "Jesss!" "Huaaaaah!" Begitu kira-kira tangis anak-anak.
Fay sendiri sempat menangis. Tepatnya bukan menangis, tapi menggerung-gerung --sebagaimana dilakukannya kalau keinginannya tidak dipenuhi. Sepertinya bukan karena takut liat jarum suntik, tapi karena badannya dipegangi "beramai-ramai", oleh saya, Bu Ida dan Bidan Yoyoh. Setelah jarum disuntikkan di lengan kirinya, dia biasa lagi. :D
--
Tadi siang, Fay dan teman-teman sekolahnya diimunisasi campak. Karena penyakit ini sempat mewabah di kalangan anak-anak sekolah. Kemarin saya dapat kabar itu secara bisik-bisik dari Bu Ida, Bu Gurunya Fay. Kenapa harus bisik-bisik? Kata Bu Ida, takut anak-anak tau, terus pada bolos sekolah karena takut disuntik. :P Kalau Fay, biar dengar, belum mengerti apa itu imunisasi. Bahkan mungkin belum mengerti apa itu disuntik, sebab setiap berobat ke dokter, tidak pernah disuntik.
Selesai jam pelajaran Matematika dan Sains, barulah imunisasi dilakukan. Melihat jarum suntik yang dipegang Bidan Yoyoh, anak-anak banyak yang menangis. Apalagi saat jarum suntik itu ditusukkan ke bagian lengan. "Jesss!" "Huaaaaah!" Begitu kira-kira tangis anak-anak.
Fay sendiri sempat menangis. Tepatnya bukan menangis, tapi menggerung-gerung --sebagaimana dilakukannya kalau keinginannya tidak dipenuhi. Sepertinya bukan karena takut liat jarum suntik, tapi karena badannya dipegangi "beramai-ramai", oleh saya, Bu Ida dan Bidan Yoyoh. Setelah jarum disuntikkan di lengan kirinya, dia biasa lagi. :D
0 Comments:
Post a Comment
<< Home