Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Wednesday, July 04, 2007

Perpisahan, Maen Lumpur

Seperti tahun lalu, perpisahan kelas 2 Cut Nyak Dien SD Ruhama --kelasnya Fay-- dilakukan di luar ruangan. Kalau tahun lalu di Pasir Mukti, Citeureup, Kabupaten Bogor, kali ini (Minggu, 1/7) di komplek TK Kebon Maen, Cibinong, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini diikuti sekitar 20-an anak.

EO (event organizer) alias penyelenggaranya pun bukan pihak lain, melainkan guru-guru Ruhama sendiri (sebagai kerja sampingan).

Nah, salah satu acara menarik di sana adalah, berjalan melalui rintangan. Yah, mirip-mirip outbond, tapi versi anak-anak.

Saat tiba giliran Fay, saat melewati titian dari ban truk yang diposisikan berdiri (lompat dari ban ke ban), Fay harus dipegangi. Rupanya dia ketakutan (terjatuh), tapi bagusnya, dia berusaha mengatasi ketakutannya, dengan terus berjalan menyelesaikan semua rintangan.

Begitu naik pohon, untuk kemudian melewati titian bambu (dengan berpegangan pada seutas tambang) yang menghubungkan satu pohon dengan pohon lainnya, Fay juga masih perlu dibantu.

Setelah itu, masuk rumah pohon, dan keluar lagi melewati titian bambu dengan berpegangan pada dua bambu di kiri-kanannya (lebih gampang).

Rintangan lainnya, melewati tambang yang dianyam seperti jaring laba-laba, lalu meniti dari satu tali tambang yang menggantung ke tambang lainnya. Kalau kurang bisa menjaga keseimbangan, anak bisa terjatuh. Alhamdulillah, Fay berhasil melewati semua rintangan dengan iringan applaus dari seluruh peserta (terutama para orangtua). :D

Siangnya, anak-anak dibawa ke sawah untuk melakukan tanam padi (tandur --tanam mundur), setelah mendapat penjelasan dari Pak Tani. Yang seru, selain bermain lumpur --satu kegiatan yang bikin ibu-ibu alergi kalau itu dilakukan di lingkungan rumah-- juga acara menangkap ikan mas, yang dilepas di selokan (sudah dibendung).

Ada yang cuma dapat satu, ada pula yang berhasil menangkap sampai empat ikan mas --yang tubuhnya licin itu. Fay sendiri malah kebingungan dan kegelian, begitu ikan-ikan mas (seberat masing-masing setengah kilo dan total 7 kilogram itu) menyentuh kaki.

Satu ikan mas yang lolos dari bendungan, berhasil ditangkap Ayah. Tapi ketika diserahkan sama Fay, tampak dia ketakutan memegangnya. Rupanya, selama ini dia sering menikmati ikan mas, tapi sudah dalam keadaan tergoreng. Kalau pegang yang hidup, belum pernah. :))

Sehabis cape dari sawah, anak-anak makan siang, sambil diberi penjelasan oleh Bapak-Ibu Guru, dari mana asalnya nasi (dijelaskan pula waktu tanam padi), dan dari mana pula lauk pauknya berasal.

Itu semua biar anak-anak tahu dan berempati pada para petani yang bersusah payah menanam padi, yang kemudian digiling jadi beras, dan dimasak jadi nasi --makanan sehari-hari kita semua.

Sore harinya, setelah acara melukis layangan, anak-anak dibawa para Guru naik delman untuk berkeliling komplek perumahan Griya Telaga Bogor, tempat TK Kebon Maen berada.

Ketika ditanya Ayah dan Ibu, "Fay kemarin ke mana?", jawabnya, "Ke Kebon Maen, naik delman, ke sawah." Hehehe.
Foto: Fay maen lumpur di Pasir Mukti, 2006

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home