Main Air
Main air adalah hobi Fay. Di kolam renang, empang, danau, bahkan laut sekalipun! Setiap main ke rumah neneknya di Pelabuhan
Ratu, bermain-main ombak di Pantai Citepus menjadi "menu wajib" yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Di Pelabuhan Ratu pula, di halaman rumah Kakek Mamat (adik kakek Fay) yang masih bujangan, ada sebuah kolam ikan berair bening, yang airnya berasal dari mata air dalam tanah. Kolam sedalam paha orang dewasa itu diisi beraneka ragam ikan, mulai dari koi, mas, gurame hingga mujair. Ikan-ikan itu jinak-jinak. Begitu diiming-imingi makanan, mereka langsung mendekat.
Melihat kolam yang airnya transparan hingga ke dasarnya itu, Fay langsung "ngiler" ingin nyebur. Dia membuka baju (tapi saya segera memakaikannya baju renang) dan nyebur. Ikan-ikan langsung lari sembunyi cari perlindungan, begitu kolam yang tadinya damai, diobok-obok "raksasa" Fay. Hampir sejam Fay berendam di kolam berukuran 1 m x 10 m itu sambil mengejar-ngejar ikan. Hasilnya: ikan-ikan kesayangan kakek itu jadi stres, tak jinak lagi. Tapi untunglah, Kakek Mamat bukan tergolong kakek pemarah, tapi pemurah. Dia tak berkeberatan kolamnya diobok-obok anak-anak, bukan saja Fay, tapi tante-tante Fay yang masih seumuran Fay. "Kapan lagi. Mumpung lagi di sini. Kan jarang-jarang ke sini," kata Kakek Mamat sambil tersenyum.
Ratu, bermain-main ombak di Pantai Citepus menjadi "menu wajib" yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Di Pelabuhan Ratu pula, di halaman rumah Kakek Mamat (adik kakek Fay) yang masih bujangan, ada sebuah kolam ikan berair bening, yang airnya berasal dari mata air dalam tanah. Kolam sedalam paha orang dewasa itu diisi beraneka ragam ikan, mulai dari koi, mas, gurame hingga mujair. Ikan-ikan itu jinak-jinak. Begitu diiming-imingi makanan, mereka langsung mendekat.
Melihat kolam yang airnya transparan hingga ke dasarnya itu, Fay langsung "ngiler" ingin nyebur. Dia membuka baju (tapi saya segera memakaikannya baju renang) dan nyebur. Ikan-ikan langsung lari sembunyi cari perlindungan, begitu kolam yang tadinya damai, diobok-obok "raksasa" Fay. Hampir sejam Fay berendam di kolam berukuran 1 m x 10 m itu sambil mengejar-ngejar ikan. Hasilnya: ikan-ikan kesayangan kakek itu jadi stres, tak jinak lagi. Tapi untunglah, Kakek Mamat bukan tergolong kakek pemarah, tapi pemurah. Dia tak berkeberatan kolamnya diobok-obok anak-anak, bukan saja Fay, tapi tante-tante Fay yang masih seumuran Fay. "Kapan lagi. Mumpung lagi di sini. Kan jarang-jarang ke sini," kata Kakek Mamat sambil tersenyum.
2 Comments:
At 1:53 PM, cie said…
heheheh
Fay suka maen air ya :D
enak sih ya ada rumah yg ada kolam nya... apa lagi yg di pelabuhan ratu...
At 2:05 PM, Anonymous said…
waduh main air...hihihi..dulu di rumah tante iin juga khusus dibikinin kolam buat tante mainan air tuh mbak..kita samaan yaaa :)..btw.. iya..tante jug asedih nih atas musibah yang dialami oleh saudara2 kita ..semoga ada hikmah yang dapat kita ambil dari kejadian yang mengiris hati ini ya nak...salam buat keluarga di rumah yaa
*)Nte Iin
Post a Comment
<< Home