Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Thursday, April 03, 2014

Gigi Fay Bagus! (Kata Dokter Gigi)

Rabu pagi, 2 April 2014, Fay mengeluhkan giginya yang  sakit. Sejak sebelum berangkat sekolah, Fay minta diantar ke dokter gigi. "Ke dokter gigi!" katanya, berulang-ulang. Ketika kutanya "gigi mana yang sakit?", Fay menunjuk ke gigi bagian kanan bawah (paling ujung).

Kulihat tak ada tanda-tanda mencurigakan. Tapi setelah sore, pulang sekolah, Fay kembali merengek-rengek minta ke dokter gigi, akhirnya kami luluskan juga permintaannya. Takutnya beneran sakit gigi.

Ba'da magrib, kami bertiga naik motor ke Klinik Citama, di Citayam, tempat dokter gigi langganan kami itu berpraktek. Untunglah, pasien sedang sepi. Hanya menunggu satu pasien. Itu pun tidak lama.

Dokter kemudian melongokkan kepalanya ke luar, seraya memanggil: "Fairuz!" Fay, dengan diantar Ayah, masuk ke ruang praktek. Aku menunggu di luar.

Begitu masuk,  Ayah mengenalkan Fay ke dokter gigi. "Malam Dok, Ini anak saya mau periksa gigi," kata Ayah, membuka pembicaraan.

"Gigi mana Fairuz, yang sakit?" tanya dokter.

Ayah  menerangkan bahwa Fay penyandang autis, yang kata-katanya terbatas. Dia belum bisa menerangkan sendiri, apa yang dirasakannya. Ayah pun membantunya menunjukkan di mana gigi yang sakit.

Setelah duduk di "tahta", Fay disuruh membuka mulut. Dengan bantuan Ayah, dokter pun menemukan lokasi sakit yang dikeluhkan Fay.

"Nggak apa-apa," sahut dokter. "Itu cuma gigi baru tumbuh," sambungnya.

Rupanya, gigi dewasanya baru mau tumbuh. Dan itu biasanya memicu sedikit rasa sakit.

Dokter pun meyakinkan Fay bahwa giginya bagus dan tidak ada masalah.

"Giginya bagus! Bagus!" kata dokter pada Fay, seraya menunjukkan jempolnya, yang kemudian dibalas Fay dengan ucapan serupa: "Bagus!" sambil (juga) menunjukkan jempolnya kepada dokter.

Seperti dugaan Ibu!  
Ya iya lah, bagus. Kan Ibu yang setiap hari  memastikan Fay sikat gigi dengan benar. :D 

Fay kelihatannya puas, kendati tidak diapa-apakan oleh dokter. Diberi resep obat pun tidak. Di buku status, malah dituliskan kata "Batal". Artinya, Fay tidak dikenakan tarif konsultasi sama sekali. Baik sekali dokter itu. :) 

Oya, mungkin karena dokter sudah mengenal Ayahnya Fay.  Maklum saja, dua minggu lalu Ayah ditambal di dokter yang sama. Semuanya ada tiga tambalan.

Saat itu, sepulang Ayah dari dokter gigi, Fay "memeriksa pekerjaan dokter gigi itu", dengan menyuruh Ayah menganga, dan Fay menyenteri gigi yang ditambal satu per satu dengan senter dari HP ibu. :P

Seminggu kemudian, Mamangnya Fay juga memeriksakan gigi di klinik yang sama -dengan keluhan gigi dewasa sakit dan perlu dicabut- walaupun akhirnya konsul ke dokter umum, karena ada masalah dengan tekanan darahnya.    

Tapi Fay taunya Mamang pergi ke dokter gigi.

Mungkin,  melihat Ayah dan Mamang ke dokter gigi, Fay pun ingin ke dokter gigi. Biarpun cuma disuruh buka mulut, diperiksa, dan dinyatakan giginya bagus, bagi Fay, itu sudah cukup.

Mungkin pula, duduk di kursi dokter gigi yang dipenuhi peralatan -yang bagi anak-anak cukup "mengerikan"- bagi Fay, itu suatu pengalaman yang menyenangkan. :D 

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home