Hari Pertama Sekolah
Fay sekarang sekolah di SD. Kebetulan, guru kelas 1 SDN Sasak Panjang 01 tempat Fay bersekolah, Bu Ida, masih tetangga dekat satu komplek. Jadi beliau tahu betul "slah"-nya Fay.
Hari pertama sekolah, Senin (19/7), Fay mengenakan seragam putih-putih ditambah topi dan dasi merah. Lucu, deh. Sewaktu diantar ayahnya pakai motor --tentu saja bersama saya-- Fay mulanya tak mau turun di depan sekolah itu, sebab biasanya tidak sekolah di sana. Akhirnya, setelah dibilang bahwa ini sekolah Fay sekarang, akhirnya Fay mau juga turun.
Sebelum mulai Masa Orientasi Siswa (MOS), berupa pengenalan siswa terhadap lingkungan sekolah, murid-murid baru berbaris di lapangan untuk upacara bendera. Tapi, saya dan Fay memilih berteduh di emperan sekolah :). Pasalnya, kalau ikut berbaris, belum tentu Fay mau diam. Lagi pula, gurunya tidak keberatan kalau Fay tidak ikut upacara.
Karena banyaknya pendaftar, yakni 83 murid, kelas pun dibagi dua: 1A dan 1B. *jangan bandingkan dengan sekolah swasta yang jumlah murid per kelasnya irit*. Fay kebagian kelas 1B. Jam belajarnya, pukul 09.45-12.15. Bangkunya pun kebetulan dapat paling belakang. Jadi, bisa duduk bersama saya, ibunya, bersama seorang anak lainnya. Lho?
Memang, sejak awal disepakati bahwa Fay masuk sekolah didampingi ibunya. Termasuk di dalam kelas. Sebab Fay belum bisa dibiarkan sendiri di kelas yang hanya diawasi seorang guru. Untunglah, kepala sekolah dan guru menyanggupinya. Itu pun sifatnya sementara, sambil menunggu penerimaan siswa baru SDIT (SD Islam Terpadu) Ruhama di Perumahan Jatijajar, Cimanggis, Depok, tahun depan.
Hari pertama sekolah, Senin (19/7), Fay mengenakan seragam putih-putih ditambah topi dan dasi merah. Lucu, deh. Sewaktu diantar ayahnya pakai motor --tentu saja bersama saya-- Fay mulanya tak mau turun di depan sekolah itu, sebab biasanya tidak sekolah di sana. Akhirnya, setelah dibilang bahwa ini sekolah Fay sekarang, akhirnya Fay mau juga turun.
Sebelum mulai Masa Orientasi Siswa (MOS), berupa pengenalan siswa terhadap lingkungan sekolah, murid-murid baru berbaris di lapangan untuk upacara bendera. Tapi, saya dan Fay memilih berteduh di emperan sekolah :). Pasalnya, kalau ikut berbaris, belum tentu Fay mau diam. Lagi pula, gurunya tidak keberatan kalau Fay tidak ikut upacara.
Karena banyaknya pendaftar, yakni 83 murid, kelas pun dibagi dua: 1A dan 1B. *jangan bandingkan dengan sekolah swasta yang jumlah murid per kelasnya irit*. Fay kebagian kelas 1B. Jam belajarnya, pukul 09.45-12.15. Bangkunya pun kebetulan dapat paling belakang. Jadi, bisa duduk bersama saya, ibunya, bersama seorang anak lainnya. Lho?
Memang, sejak awal disepakati bahwa Fay masuk sekolah didampingi ibunya. Termasuk di dalam kelas. Sebab Fay belum bisa dibiarkan sendiri di kelas yang hanya diawasi seorang guru. Untunglah, kepala sekolah dan guru menyanggupinya. Itu pun sifatnya sementara, sambil menunggu penerimaan siswa baru SDIT (SD Islam Terpadu) Ruhama di Perumahan Jatijajar, Cimanggis, Depok, tahun depan.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home