Belajar Menyetrika
Setelah belajar menyetrika dengan setrika dingin, Fay mulai menuntut menyetrika dengan listrik tersambung alias setrika panas. Dia tau sih, mana bagian setrika yang panas, mana yang tidak. Terpaksa, saya mengabulkannya dengan pengawasan. Tadi pagi, Fay menyetrika celana panjangnya. Rupanya, lipatan celana panjang (bagian depan dan belakang) yang memang seharusnya ada, dianggap Fay bagian kusut yang harus disetrika. Tentu saja sulit sekali menghilangkan lipatan yang memang disengaja itu. Setelah celana panjang, dia menyetrika celana dalamnya sendiri. Masih belum puas, dia ulangi menyetrika celana panjangnya. Terus dan terus. Entah apa yang diinginkannya. Ternyata, kalau sudah memulai sesuatu, Fay sulit sekali meninggalkannya.
Tadi siang, ketika hujan turun, jemuran yang masih basah dibawa masuk ke rumah. Eee, Fay menyuruh saya menyetrika semuanya. Dikiranya itu jemuran kering yang harus disetrika. Dia terus memaksa. Saya sampai kesal dibuatnya. Akhirnya, saya mengalihkan perhatiannya pada kegiatan menggambar yang disukainya.
Tadi siang, ketika hujan turun, jemuran yang masih basah dibawa masuk ke rumah. Eee, Fay menyuruh saya menyetrika semuanya. Dikiranya itu jemuran kering yang harus disetrika. Dia terus memaksa. Saya sampai kesal dibuatnya. Akhirnya, saya mengalihkan perhatiannya pada kegiatan menggambar yang disukainya.
3 Comments:
At 12:51 PM, Anonymous said…
Fay...baju2 tante juga boleh lo di setrikain..:))
Tante plg sebel setrika soalnya.
Btw..tante tadi lihat Fay dan Ibu di TV :)
At 2:32 PM, Anonymous said…
wah mbak fay bantuin tante iin nyeterika di sini dong :D
At 3:36 PM, Fay said…
Terima kasih tante-tante. Entar satu-satu. Fay bisa diandalkan jadi tukang kok. :P
Post a Comment
<< Home