Kala Panas Itu Menyerang
Badan lemas memanas, mata sayu memerah, timbul bintik-bintik gatal yang semakin lama semakin banyak. Itulah keadaan Fay sekarang. Menurut dokter, Fay terserang cacar air. Gejalanya ya seperti itulah, disertai bintik-bintik merah yang berisi air dan lama-lama pecah.
Cacar air atau varicella, menurut Bu Dokter ini, adalah infeksi virus varicella zoster --bukan bakteri-- yang sangat menular. Padahal, Senin ini (6/12), Fay harus mengikuti Tes Hasil Belajar (THB) di sekolahnya. Tapi dengan pertimbangan agar Fay bisa beristirahat, dan jangan sampai penyakitnya menular pada anak lain, dengan seizin gurunya, Fay akan mengikuti ujian susulan.
Awalnya yang terserang cacar air ini mamang (om)-nya, sewaktu berada di Pelabuhan Ratu, Lebaran lalu. Kenapa setelah lama baru terserang? Diduga (dan sesuai keterangan dokter), Fay terserang saat kondisi tubuhnya menurun. Saya masih ingat, Fay kecapean sewaktu kabur dari rumah dan berjalan lebih dari 2 kilometer, akhir pekan lalu, saat cuaca hujan gerimis. Setelah sampai di rumah, Fay tampak kecapean.
Besoknya, selain panas, timbul bintik-bintik (masih ada sekitar lima biji) di tubuh Fay. Saya, yang sudah menduga timbulnya penyakit ini, karena pengalaman sebelumnya di Pelabuhan Ratu, segera mengajak ayahnya agar mengantar Fay ke dokter di Citayam --sekitar 7 km dari rumah.
Dokter, waktu itu, masih meraba-raba. Dia bilang, "tunggu saja perkembangannya," sambil memberikan obat antibiotik dan vitamin. Dan benar saja, bintik-bintiknya semakin banyak tanpa bisa disetop.
Kasihan Fay, anak yang tadinya ceria kini layu. Mata Fay, yang tadinya berbinar-binar, kini sayu. Tapi ada yang tak berubah: keinginannya yang kuat untuk keluar rumah, baik itu jajan ke warung atau sekadar berjalan-jalan. Tapi, sabarlah Fay, sekarang terpaksa kamu "dikurung" di rumah, demi kebaikanmu juga.
Cacar air atau varicella, menurut Bu Dokter ini, adalah infeksi virus varicella zoster --bukan bakteri-- yang sangat menular. Padahal, Senin ini (6/12), Fay harus mengikuti Tes Hasil Belajar (THB) di sekolahnya. Tapi dengan pertimbangan agar Fay bisa beristirahat, dan jangan sampai penyakitnya menular pada anak lain, dengan seizin gurunya, Fay akan mengikuti ujian susulan.
Awalnya yang terserang cacar air ini mamang (om)-nya, sewaktu berada di Pelabuhan Ratu, Lebaran lalu. Kenapa setelah lama baru terserang? Diduga (dan sesuai keterangan dokter), Fay terserang saat kondisi tubuhnya menurun. Saya masih ingat, Fay kecapean sewaktu kabur dari rumah dan berjalan lebih dari 2 kilometer, akhir pekan lalu, saat cuaca hujan gerimis. Setelah sampai di rumah, Fay tampak kecapean.
Besoknya, selain panas, timbul bintik-bintik (masih ada sekitar lima biji) di tubuh Fay. Saya, yang sudah menduga timbulnya penyakit ini, karena pengalaman sebelumnya di Pelabuhan Ratu, segera mengajak ayahnya agar mengantar Fay ke dokter di Citayam --sekitar 7 km dari rumah.
Dokter, waktu itu, masih meraba-raba. Dia bilang, "tunggu saja perkembangannya," sambil memberikan obat antibiotik dan vitamin. Dan benar saja, bintik-bintiknya semakin banyak tanpa bisa disetop.
Kasihan Fay, anak yang tadinya ceria kini layu. Mata Fay, yang tadinya berbinar-binar, kini sayu. Tapi ada yang tak berubah: keinginannya yang kuat untuk keluar rumah, baik itu jajan ke warung atau sekadar berjalan-jalan. Tapi, sabarlah Fay, sekarang terpaksa kamu "dikurung" di rumah, demi kebaikanmu juga.
1 Comments:
At 6:57 PM, Anonymous said…
Kasihan nya Fay..:(
Cepet sembuh ya Nak...Oya..obat matanya udah dibelikan Ayah belum?
Bunda Shafiya
http://keluargazulkarnain.blogspot.com
Post a Comment
<< Home