Besok Dijemput
Ternyata, nggak sampai seminggu. Baru semalam, Fay sudah nangis. Pada Amih (nenek)-nya, dia minta tas untuk mengemasi pakaian-pakaiannya. Karena kewalahan menghadapi "amukan" Fay sekitar pukul tiga sore itu, Amih menelepon saya di rumah. Beliau minta supaya Fay dijemput saja besok.
Kata ayahnya, Fay baru ngeh sudah jauh dari orangtua (jarak rumah Amih-rumah kami, sekitar 50 km). Akhirnya, saya berencana, besok menjemput Fay di Jakarta.
Kalau diceritakan, polah Fay kemarin di rumah Amih, "seru" juga. Bayangkan saja, saya disuruh pake jaket dan helm. Demikian juga ayahnya. Lalu dia minta ayahnya mengeluarkan motor. Setelah kami siap di atas motor, Fay masuk dan pintu rumah ditutup keras-keras.
Saya bilang, "Yah, kita diusir".
Kata ayahnya, Fay baru ngeh sudah jauh dari orangtua (jarak rumah Amih-rumah kami, sekitar 50 km). Akhirnya, saya berencana, besok menjemput Fay di Jakarta.
Kalau diceritakan, polah Fay kemarin di rumah Amih, "seru" juga. Bayangkan saja, saya disuruh pake jaket dan helm. Demikian juga ayahnya. Lalu dia minta ayahnya mengeluarkan motor. Setelah kami siap di atas motor, Fay masuk dan pintu rumah ditutup keras-keras.
Saya bilang, "Yah, kita diusir".
0 Comments:
Post a Comment
<< Home