Pasang "Shower"
Fay masih suka diajak berenang. Seperti biasa, ayahnya yang menemaninya bermain di air. Karena pakai pelampung, Fay bisa nyantai, seperti di kolam renang sendiri aja (kolamnya sepi pengunjung).
Seusai renang, Fay selalu saya ajak ke kamar bilas, biar sekalian mandi dan keramas. Nah, di ruang bilas itu ada shower yang memancarkan air sejuk. Shower itu sederhana aja, siraman airnya tidak merata, melainkan lebih mirip air yang keluar dari keran (menggelontor).
Sesampainya di rumah, Fay minta ayahnya memasangkan pipa bekas pipa bathtub yang bentuknya melengkung dengan saringan air bolong-bolong di ujungnya. Rupanya, dia pun ingin di kamar mandi (konvensional, dengan gayung dan bak) kami, ada "shower"-nya juga. Lalu, ayah memaku pipa itu di dinding. Meski "shower" itu cuma hiasan alias tidak mengocorkan air, Fay tampak puas melihatnya.
Seusai renang, Fay selalu saya ajak ke kamar bilas, biar sekalian mandi dan keramas. Nah, di ruang bilas itu ada shower yang memancarkan air sejuk. Shower itu sederhana aja, siraman airnya tidak merata, melainkan lebih mirip air yang keluar dari keran (menggelontor).
Sesampainya di rumah, Fay minta ayahnya memasangkan pipa bekas pipa bathtub yang bentuknya melengkung dengan saringan air bolong-bolong di ujungnya. Rupanya, dia pun ingin di kamar mandi (konvensional, dengan gayung dan bak) kami, ada "shower"-nya juga. Lalu, ayah memaku pipa itu di dinding. Meski "shower" itu cuma hiasan alias tidak mengocorkan air, Fay tampak puas melihatnya.
1 Comments:
At 5:49 PM, Anonymous said…
hueheeuhehehe....
pengen shower ya Fay?
nte ti2n di apartemen baru juga nggak pake shower, soalnya apartemen model lama. adanya hanya ofuro. hiks
Post a Comment
<< Home