Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Wednesday, August 15, 2012

Harus Ada Yang Dibuang...



Sep 18, '10 6:36 AM
Tak ada angin tak ada hujan, Fay tiba-tiba minta burger. Maksanya sampai nyaris histeris. Padahal, kami tinggal di Sasakpanjang, sebuah kampung yang "jauh dari peradaban". Penjual burger terdekat, ya di Kota Depok, yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari rumah.

Wajar saja kalau ayahnya Fay malas mengantar Fay di siang yang terik itu (Sabtu, 24/7), ke Depok. Apalagi di akhir pekan, jalannya selalu macet. Akhirnya, dengan setengah hati, Ayah mengajak Fay memberi burger, seperti yang dimintanya sejak semalam sebelumnya.

Sewaktu mau berangkat, Fay di sakunya kedapatan membawa celana dalam dan BH. Buat apa? Nah ini yang memusingkan. Ini pula yang menjadi kebiasaan barunya: membuang-buang barang. Dicampakkan begitu saja di jalan, satu per satu. Terutama saat dibonceng Ayah, tanpa Ayah ketahui, karena sedang berkonsentrasi mengemudi motor.

Ya, setelah buku-buku ibu diberikan ke Bu Diana (guru bantunya Fay), dan kini diamankan di rumahnya, sekarang giliran baju-bajunya sendiri, pakaian dalam, juga saputangan yang dibuangnya.

Awalnya, ketika Fay mengalami batuk-pilek berkepanjangan, Ibu membekali Fay saputangan, saat pergi sekolah. Tapi, begitu pulang, saputangan-saputangan itu tak pernah kelihatan lagi. Ditanyakan, Fay tak bisa ditanyai. Ibu menyimpulkan, saputangan itu hilang karena dibuang di jalan. Apalagi, Ayah pernah memergokinya, saat motor melaju saputangan itu dilambai-lambaikan, lalu dilepaskan begitu saja.

Sejak itu, kalau Fay pergi sekolah atau ke manapun dibonceng Ayah, dia harus digeledah saku-sakunya. Biasanya menyimpan barang-barang kecil yang bakal dibuangnya di jalan, mulai dari lap, topi, sampai celana dalamnya sendiri yang masih baru. Waktu menginap di rumah uwaknya, Fay menyisipkan sebagian bajunya ke lemari sepupunya, dengan maksud membuangnya. Padahal, itu bukanlah pakaian usang. Hiks!

Kembali ke cerita siang tadi. Setelah Fay dan Ayah berangkat ke Depok, satu jam kemudian, ayah Fay telefon, katanya selagi mengisi bensin, Fay ketahuan membuang sebelah sepatunya. Sepatu crocks yang biasa dipakainya ke sekolah kalau hari hujan. Rupanya, ketika berhasil digeledah, dan tak ada barang yang mau dibuangnya, dia mengambil cara lain: membuang sepatunya sendiri.

Alhasil, saat itu juga Ibu meminta Ayah membatalkan rencananya memberi burger, dan kembali ke rumah di panas terik itu. Hitung-hitung hukuman baginya, karena sudah melakukan perbuatan yang tak selayaknya.

Labels: , , , , , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home