Sekali Tidak, Tetap Tidak
Sepulang
kemping, Kamis, Fay ternyata libur hingga Selasa. Langsung saja aku
memutuskan untuk liburan di Penggilingan hari Jumatnya. Ternyata hari
Jumat ini banyak sekali pesanan abon, dendeng, bandeng, dan abon yang
harus diantarkan. Sebagian dikirimkan lewat paket, sebagian lagi harus
dikirim langsung ke pelanggan.
Jadi bisa dipastikan
sulit sekali kalo Fay ikut ayah naik motor. Sementara suami mengurus
pesanan dagangan, Fay ikut bersamaku naik KRL.
Berangkatkah
kami ke Citayam naik motor bertiga dan didrop di Stasiun Citayam. Suami
mengantarkan pesanan, aku dan Fay naik KRL. Suami sudah berpesan agar
aku naik Commuter Line karena seperti biasanya, setiap pagi KRL menuju
utara sangat penuh sesak. Kasihan Fay kalau harus berdesakan dan
kepanasan. Sebenarnya Commuter Line juga penuh sesak, sama saja dengan
kereta ekonomi, cuma karena memakai AC, jadi agak lumayanlah tak terlalu
gerah.
Benar saja, di Commuter Line kami tak
kebagian duduk. Ketika menunggu kereta datang, Fay minta dibelikan kue
di kios yang ada di peron stasiun. Aku langsung belikan saja agar dia
anteng. Dan asyiklah Fay mengunyah kue semprong mirip astor sebesar
buku-buku jari itu. Ketika kereta datang, pas kuenya habis, tinggal
remah-remahnya saja. Waktu Fay mau menghabiskan remah-remah dengan cara
yang tidak baik, aku cegah dan plastiknya aku simpan di dalam tasku.
Fay
sempat ribut, tapi tak lama karena asyik melihat pemandangan di luar
kereta. Sekitar di Duren Kalibata ada yang turun di depan Fay, jadi Fay
bisa duduk. Sambil melihat ke luar jendela Fay mulai menyanyikan jargon
iklan rokok: "Gak ada loe gak rame!" katanya berulang-ulang.
Selain
itu, Fay mulai ingat lagi kuenya yang belum tuntas dia habiskan
remah-remahnya. Seorang ibu yang duduk di sebelah Fay dengan manisnya
menawarkan apple pie kepada Fay. Aku bilang tidak, terima kasih.
Sedangkan Fay menolak dengan bilang secara tegas: tidak! Cuma mungkin si
ibu manis itu tak mendengar penolakan Fay, disangkanya aku saja yang
tidak enak hati.
"Kenapa Bu? Nggak boleh?"
tanyanya. "Bukan, dianya memang tidak mau," jawabku. Kemudian ibu itu
menawarkan permen, dan Fay menjawab "iya!" sambil menerimanya. Setelah
permennya habis, si ibu itu rupanya penasaran, dia tawarkan lagi apple
pie-nya, dan kembali Fay menjawab: Tidak!". "Hehehe maaf bu, dia kalau
tidak mau ya tidak mau..." kataku menjelaskan dan meminta
pengertiannya...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home