Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Wednesday, August 15, 2012

Sekali Tidak, Tetap Tidak


Jul 29, '11 11:43 AM

Sepulang kemping, Kamis, Fay ternyata libur hingga Selasa. Langsung saja aku memutuskan untuk liburan di Penggilingan hari Jumatnya. Ternyata hari Jumat ini banyak sekali pesanan abon, dendeng, bandeng, dan abon yang harus diantarkan. Sebagian dikirimkan lewat paket, sebagian lagi harus dikirim langsung ke pelanggan. 

Jadi bisa dipastikan sulit sekali kalo Fay ikut ayah naik motor. Sementara suami mengurus pesanan dagangan, Fay ikut bersamaku naik KRL.

Berangkatkah kami ke Citayam naik motor bertiga dan didrop di Stasiun Citayam. Suami mengantarkan pesanan, aku dan Fay naik KRL. Suami sudah berpesan agar aku naik Commuter Line karena seperti biasanya, setiap pagi KRL menuju utara sangat penuh sesak. Kasihan Fay kalau harus berdesakan dan kepanasan. Sebenarnya Commuter Line juga penuh sesak, sama saja dengan kereta ekonomi, cuma karena memakai AC, jadi agak lumayanlah tak terlalu gerah.

Benar saja, di Commuter Line kami tak kebagian duduk. Ketika menunggu kereta datang, Fay minta dibelikan kue di kios yang ada di peron stasiun. Aku langsung belikan saja agar dia anteng. Dan asyiklah Fay mengunyah kue semprong mirip astor sebesar buku-buku jari itu. Ketika kereta datang, pas kuenya habis, tinggal remah-remahnya saja. Waktu Fay mau menghabiskan remah-remah dengan cara yang tidak baik, aku cegah dan plastiknya aku simpan di dalam tasku.

Fay sempat ribut, tapi tak lama karena asyik melihat pemandangan di luar kereta. Sekitar di Duren Kalibata ada yang turun di depan Fay, jadi Fay bisa duduk. Sambil melihat ke luar jendela Fay mulai menyanyikan jargon iklan rokok: "Gak ada loe gak rame!" katanya berulang-ulang. 

Selain itu, Fay mulai ingat lagi kuenya yang belum tuntas dia habiskan remah-remahnya. Seorang ibu yang duduk di sebelah Fay dengan manisnya menawarkan apple pie kepada Fay. Aku bilang tidak, terima kasih. Sedangkan Fay menolak dengan bilang secara tegas: tidak! Cuma mungkin si ibu manis itu tak mendengar penolakan Fay, disangkanya aku saja yang tidak enak hati.

"Kenapa Bu? Nggak boleh?" tanyanya. "Bukan, dianya memang tidak mau," jawabku. Kemudian ibu itu menawarkan permen, dan Fay menjawab "iya!" sambil menerimanya. Setelah permennya habis, si ibu itu rupanya penasaran, dia tawarkan lagi apple pie-nya, dan kembali Fay menjawab: Tidak!". "Hehehe maaf bu, dia kalau tidak mau ya tidak mau..." kataku menjelaskan dan meminta pengertiannya...

Labels: , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home