Blame it on Fay
Blame it on the stars..."
Itulah cuplikan syair lagu "Blame It On The Rain" yang dilantunkan Milli Vanilli tahun 1980-an. bukan, aku bukan bermaksud membahas lagu itu. Melainkan kejadian yang mirip-mirip syair lagu itu.
Sehabis Fay mandi sore, Senin kemarin, aku menyalakan pompa air untuk mengisi air di tangki menara, karena air mandi sudah habis. Tak lama kemudian, ayahnya Fay pulang berhujan-hujan.
Malamnya, sekitar setengah tujuh, tiba-tiba mati listrik. "Untunglah air sudah penuh," kataku. Ketika lampu menyala kembali sekitar seperempat jam kemudian, aku hendak berwudhu, ternyata air sudah kosong!
Kami berdua langsung bersuudzan bahwa Fay yang menghabiskan air dari tangki. Maklum lah, sudah menjadi kebiasaannya belakangan ini, Fay gemar sekali bermain air di kamar mandi. Bilangnya mau BAK, taunya BAB, sambil nongkrong hingga berjam-jam. Air keran dikocorkan terus, hingga air setangki (500 liter) habis.
Pompa listrik pun aku nyalakan kembali. Tapi lamaaa, nggak penuh-penuh. Ketika Fay sudah masuk kamar, kami juga sudah bersiap-siap tidur, terdengar air mengalir di selokan depan. Artinya, ada kocoran air dari dalam rumah.
Kupikir Fay kembali ke kamar mandi (di dalam kamar), dan membuang-buang air. Tapi ketika dilihat, kamar Fay masih gelap. Artinya, Fay masih tetap di ranjangnya --sudah tidur atau pun belum. Tapi untuk berjaga-jaga (biar air tidak dibuang-buang), keran utama yang langsung dari tangki aku matikan.
Dengan mematikan keran utama itu, air tidak akan keluar dari keran mana pun.
Paginya, keran utama aku nyalakan lagi, lalu aku mandi. Kemudian, suamiku bilang, sudah menemukan biang keladi habisnya air di tangki. Ternyata, keran di halaman depan (car port, ups, maksudnya motorbike port), terbuka semalaman!
Setelah mengingat-ingat siapa yang kemungkinan membuka keran itu (karena kecil kemungkinan kalau orang iseng dari luar --harus melewati pintu pagar yang bakal bersuara keras kalau dibuka), suamiku akhirnya mengakui sendiri, kalau dia sendiri yang membuka keran dan lupa menutupnya kembali. Ya, waktu mencuci kaki setelah hujan-hujanan, sore kemarin.
Duh, kasihan Fay. Disalahkan untuk hal yang bukan perbuatannya.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home