Fay Nongkrong, Tak Mempan Segala Ancaman
Memang, Fay aku biasakan B.A.B.rutin sebelum shalat Isya, menjelang tidur. Itu karena Fay B.A.B.-nya lama sekali. Dan seringkali urusan kamar mandi ini digunakan Fay untuk mengulur-ulur waktu (tidur).
Nah, Senin, 25 April 2011, seperti biasa, Fay aku bangunkan setelah aku memasak air buat mandi Fay di subuh yang dingin itu. Tapi setelah buka baju dan B.A.K.... dia duduk terus di toilet lamaaa sekali.
Bayangkan saja. Dia nongkrong dari jam 5 subuh sampai menjelang jam 7 pagi! Padahal hari itu Fay ada ujian. Biasanya, Fay berangkat sekolah tepat jam 6, biar tiba di sekolah tidak terlambat.
Dari jam 5 sampai jam 7 itu, kami bukannya tidak berusaha membuat Fay menyelesaikan urusan kamar mandinya. Aku dan suami sampai kehabisan akal untuk membujuk, bahkan mengancam Fay, agar mau melakukan cebok, mandi, berpakaian, lalu keluar kamar mandi.
Ayahnya mencoba meng-SMS Bu Diana (guru pendampingnya). Kata Bu Diana, coba dihitung sampai 5 hitungan. Kalau tidak... (diisi ancaman). Tidak mempan. Kemudian, Bu Diana pun ditelepon, dengan harapan bisa bicara langsung dengan Fay yang sedang nongkrong, dan membujuknya. Tidak berhasil.
Sampai-sampai suami, aku lihat, menelepon seseorang yang ternyata abang iparku (abang tertua suami) --atau Uwa bagi Fay, yang selama ini disegani Fay.
"A, masih di rumah atau lagi di jalan?" tanya suami. "Tolong bicara sama Fay, biar dia keluar dari kamar mandi," suami meminta tolong abangnya. Maka, aku sodorkan HP suami ke teling Fay yang masih nongkrong itu.
"Fay sudah ya! Nanti Sabtu-Minggu, boleh ke rumah Uwa," terdengar olehku samar-samar, Uwa-nya Fay membujuk. Memang, Fay paling suka kalau diajak ke rumah Uwanya yang satu ini.
"Ya, ya, ya!" hanya itulah jawaban Fay. Tapi dia tetap duduk di atas kloset. Hiks!
Menjelang jam 7 pagi, kesabaranku habis sudah. Fay baru mau cebok setelah badannya aku siram dengan air hangat yang sudah mendingin kembali.
Fay akhirnya berangkat sekolah tanpa sarapan dulu. Untungnya hari Senin ada upacara. Jadi, ia tiba di sekolah tidak terlambat untuk mengikuti ujian. Hhhh! Cape banget hati Ibu pagi itu. Padahal, aku harus berangkat ke RS untuk menjenguk ayahku...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home