Nari Badinding & Panjat Dinding
"Acaranya, outbond buat anak-anak ABK, Bu," kata Bu Diana, lewat SMS. Mendengar kata outbond, aku langsung terbayang permainan flying fox dan semacamnya. Bagus, Fay kan belum pernah flying fox. Kalau pun hampir, waktu acara di Kebon Maen dan Training Motivasi di Cisarua, selalu batal. Selain itu, itung-itung mengganti acara kelas 6 ke Dufan, Selasa kemarin, yang tak diikuti Fay.
Kegiatan yang digelar tadi pagi itu, yang berjudul "Semut-semut Bermain Bersama", ternyata terbagi dua. Anak-anak melakukan outbond, sedangkan para ortu ABK tetap di aula, untuk mendengarkan sharing tentang pengalaman beratnya membesarkan "anak istimewa". Dan orangtua yang hadir, ternyata bukan saja orangtua ABK dari Ruhama --tempat Fay bersekolah-- saja, melainkan dari sekolah lainnya di Kota Depok, termasuk Sekolah Semut-semut itu sendiri.
Acara diawali dengan perkenalan, lalu penampilan (performance) anak-anak. Ada yang baca puisi, demo "memasak" (masak pura-pura) nasi goreng, dan yang paling heboh... menari Dinding Badinding yang dibawakan Fay!
Meski katanya, Fay hanya berlatih tiga hari (waktu itu dipersiapkan untuk pertunjukan menyambut Hari Autis Sedunia, menari berempat, namun batal dipertunjukkan --sampai Fay nagih-nagih), Fay bisa melakukan semua gerakan sederhana, perpaduan antara lagu Badinding dari Minangkabau dengan gerakan tari Saman dari Aceh.
Itu karena Bu Diana memandu gerakan Fay dari samping panggung. Fay tinggal menirukan gerakan Bu Diana. Lagu pengiringnya dari rekaman lagu Badinding dari HP Bu Diana, yang disambungkan ke pengeras suara. Biar sederhana, dan persiapan seadanya, pokoknya heboh!
Tarian Fay makin semarak dengan keterlibatan penonton (para orangtua, terapis, dan guru) yang ikut mengiringi musik Badinding dengan tepukan tangan. Seperti biasa, meski gerakannya heboh, wajah Fay tetap datar, tanpa ekspresi.
Penampilan Fay ini ternyata dadakan. Sesaat sebelum tampil, Bu Diana membisiki pembawa acara, tentang tarian yang bakal dipertunjukkan Fay. Wah Bu Diana ternyata kreatif. Lebih mencengangkan lagi, ternyata katanya, gerakan tarian Badinding ini dia pelajari dari YouTube!
Waaa, Ibu sampai terharu melihat Fay berani tampil di muka umum, menari sendirian. Biarpun matanya selalu melirik ke Bu Diana yang sibuk memberi instruksi soal gerakannya. Hehehe.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sharing para orangtua. Sedangkan anak-anak dibawa ke luar ruangan untuk bermain bersama di pekarangan sekolah yang rindang oleh pohon-pohon rambutan. (Sepertinya, sekolah ini didirikan di tengah kebun rambutan).
Di tengah acara sharing, Bu Diana meng-SMS kalau Fay sebentar lagi mau manjat dinding. Suamiku langsung keluar untuk menyaksikan Fay memanjat dinding, sekaligus memotretnya. Aku sih nggak ikut keluar, soalnya nggak enak. Masa dua-duanya keluar.
Setelah acara sharing usai, kami pun bisa keluar menyaksikan Fay melakukan kegiatan fisik. Acara terakhirnya, flying fox: meluncur di atas seutas kabel dari atas pohon. Kayaknya, ngeri juga ya? Apalagi pohon yang harus dipanjat tampak tinggi benar.
Tadinya kupikir Fay bakal mogok tak mau naik karena takut. Ternyata, setelah tiba gilirannya, Fay berani naik pohon rambutan yang tinggi, dengan bantuan kayu-kayu sebagai anak tangga, plus tali pengaman yang diikatkan di tubuh.
Lalu... seeerrrr! Fay meluncur dengan gembira. Hebat Fay!
Sayangnya, kamera Ayah saat memotret Fay meluncur, malah hang. Jadi tidak ada gambarnya.
Labels: Fay, menari, panjat dinding, semut-semut
0 Comments:
Post a Comment
<< Home