Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Saturday, August 18, 2012

Catatan Harian Fay, Ramadhan 1433 H


Jul 25, '12 11:12 AM

Awal Ramadhan tahun ini, kami mengikuti pemerintah, yang menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada Sabtu, 21 Juli 2012. Sekolah Fay hari Jumatnya sudah libur menjelang shaum hari pertama. Jadi Fay berdua saja dengan ibu di rumah. Ayahnya tetap keluar rumah beraktivitas di luar (mengurus mutasi surat kendaraan), kendati sedang sakit batuk berat dan mendapat surat istirahat dari dokter.

Malamnya, kami mulai bertarawih di Masjid Nurul Ikhlas, masjid utama di komplek perumahan kami. Fay senang dan antusias mengikutinya. 

Hari Pertama

Pada hari Sabtu (21/7), Fay lagi-lagi berdua ibu saja di rumah karena ayahnya seharian melayat rekan kantornya yang meninggal. Mungkin karena di rumah saja, alhamdulillah hari itu Fay lulus shaumnya. Seharian dia banyak bergolek saja di kasur kami hehehe. Malamnya juga tarawih lancar...

Hari Kedua

Hari Minggu (22/7), Fay kami ajak ke ITC Depok untuk membeli beberapa keperluan sekolahnya. Ketika ibu dan Fay mampir ke gerai kaos kaki, Fay menemukan sekardus cake (kue bolu) yang sudah dipotong, tersembunyi di sudut gerai itu. Dalam sekejap, Fay mencolek sisa hiasan cake itu ke mulutnya tanpa bisa dicegah. Rupanya penjaga gerai kaos kaki itu tidak berpuasa. Haduuuuh Fay, belum paham juga arti puasa ... 
Malamnya kami absen tarawih, karen pulangnya terlalu larut...

Hari Ketiga

Hari Senin (23/7), Fay mulai bersekolah di bulan puasa ini. Biasanya yang bertugas menjemput Fay adalah ayahnya. Tapi hari itu ayahnya Fay ada rapat di kantor jam 14.00-an, sedangkan Fay pulang sekolah jam 12.30. Terpaksalah ibu yang menjemput, memakai angkot.

Di perjalanan tak ada hal-hal yang menyebabkan Fay batal puasanya, walaupun sempat Fay menunjuk-nunjuk kue-kue yang sudah terpajang di etalase sebuah toko kue di siang yang terik itu.

Sampai di rumah, Fay langsung digiring ke kamarnya agar segera ganti baju. Tapi dia langsung melemparkan dirinya ke kasur kelihatannya kelelahan. Melihat begitu, aku tak tega, dan membiarkannya tiduran.

Aku ke kamar untuk ganti baju. Belum sempat ganti baju, terdengar Fay membuka pintu kulkas. Aku langsung menghampiri. Mulutnya basah, tapi aku tak menemukan apa yang dimasukkan Fay ke dalam mulutnya. Di kamar mandi baru  ketahuan kalau di telunjuknya ada cairan berwarna coklat. Ow, ow, ow! Rupanya dia minum kecap. Ooooohhhh Faaayyy.... Kan sedang puasa.

Malamnya kami berangkat tarawih berdua saja karena ayahnya Fay pulang larut malam...

Hari Keempat

Puasanya lulus! Tarawihnya juga.

Hari Kelima

Kayaknya sepulang sekolah, Fay minum air keran di kamar mandi deh.  Cuma dugaanku saja sih, karena Fay tak bisa ditanya. Tapi mulutnya basah dan dia cengar-cengir mencurigakan gitu. 

Malamnya tarawih. Tumben, biasanya sambil sholat Fay mengoceh kata-kata iklan, tapi kali ini Fay terdengar membaca bacaan ruku dan sujud, ketika sedang ruku dan sujud. Good job Fay! 

Hari Keenam

Lulus puasanya, tapi gak tarawih kaarena ibu tidak tarawih.

Hari Ketujuh

Alhamdulillah, lancar puasanya hari ini.

Hari Kedelapan

Kejutan! Ayahnya Fay sejak pagi ke Depok mengantarkan pesanan dendeng, dilanjutkan ke Penggilingan. Ketika masuk waktu dzuhur, ibu bilang pada Fay agar Fay sholat sendiri karena ibu sedang mens. Tak disangka, dengan senang hati Fay mengerjakannya. Tapi ibu harus tetap berada di dekatnya untuk mengawasinya. Malamnya, setelah ayahnya berangkat ke masjid untuk sholat tarawih, Fay juga mau sholat isya sendirian.  Good job Fay. 

Ini pencapaian bagi Fay karena biasanya Fay di rumah hanya mau sholat kalau berjamaah. Jadi kalau ayahnya sedang tak ada dan kebetulan ibu sedang berhalangan, Fay tidak mau sholat...

Hari Kesembilan

Puasanya lancar. alhamdulillah...

Hari Kesepuluh

Semalam kami ke Detos. Pulangnya, ketika mau tidur Fay nangis-nangis dan menggerung-gerung. Kirain dia marah karena disuruh langsung tidur setelah membersihkan diri. Pas diraba dahinya hangat. Setelah diberi obat flu, dia tidur juga.

Selama waktu sahur, kok ibu nggak kepikir meraba dahi fay, setelah sikat gigi, Fay tidur saja.
Paginya saat dibangunkan kok dahinya panas, tapi Fay memaksa ke sekolah. Dengan bismillah kuizinkan dia berangkat. Tapi sebelumnya, dia disuruh buka, dan kuberi obat penurun panas. Mudah-mudahan kuat sampai pulang sekolah dan rencananya sepulang sekolah mau kuberi makan siang. 

Tapi ternyata pulang sekolah Fay menolak makan siang. Padahal tadi kan sudah batal puasa dengan minum obat.  Ya sudah, ibu tak bisa memaksa...

Malamnya, Fay minta diajak shalat tarawih di masjid. Alhamdulillah panasnya juga reda... Malam itu setelah empat malam absen, Fay kembali tarawih. Jamaah masjid yang bertarawih sudah berkurang setengahnya.

Di awal-awal puasa jamaah membludak. Ruang utama dan selasar kanan yang tadinya hanya dipenuhi bapak-bapak, sekarang tinggal setengahnya. Ibu-ibu yang tadinya ditempatkan di selasar kiri dan belakang masjid dan tenda besar di kiri masjid juga menyusut.

Malam itu ruang utama dibagi dua. Separuh di depan diisi bapak-bapak, separuh ke belakang ibu-ibu, teras kiri dan belakang diisi anak-anak perempuan. Sedangkan tenda besar di kiri masjid sudah tak terpakai.

Hari Kesebelas

Lancar...

Hari Kedua Belas

Lancar...

Hari Ketiga Belas

Shaumnya Fay lancar. Jamaah tarawih semakin menyusut. Ibu-ibu tinggal 2,5 baris shafnya. Bapak-bapak juga semakin langka. 

Hari Keempat Belas

Hari ini Fay berangkat sekolah pagi. Jadi sepanjang pagi di rumah saja. Setelah sholat dzuhur, baru deh berangkat ke sekolah SMP BizSmart. Acaranya sih buka bersama. Tapi mulai jam 14.00 Fay sudah harus hadir di sekolah. Ada acara memasak untuk persiapan buka.

Fay dijemput ba'da isya, jadi malam itu tidak tarawih. Begitu Fay tiba di pintu rumah, terdengar para jamaah tarawih di masjid baru bubar. 

Kata ayahnya, Fay makan lontong di sekolah. Setelah BAK dan badannya dilap pake washlap, Fay minta makan pake soto bandung buatan ibu dan minta digorengin perkedel. Memang selera makan Fay besar.  Untung ibu belum memasukkannya ke dalam kulkas. 

Setelah Fay makan, ibu "menginterogasi";, Fay tadi makan apa di sekolah. Dijawabnya, Fay tadi makan: lontong, mie, puding, kurma coklat, pisang coklat, dan es buah. Wah, lengkap juga, jadi sebenarnya sudah cukup Fay. Hehehe

Hari Kelima Belas

Puasanya lancar tapi tidak tarawih lagi karena diajak ayah dan ibu ke ITC Depok. Katanya mau cari freezer untuk bakso, tapi ternyata di Carrefour Depok tak ada freezer. Tapi tetap senang karena buka di luar. 

Hari Keenam Belas

Hari Minggu, seharian di rumah saja. Fay bergolek saja di kasur kami. Ayahnya pergi ke Lebakbulus sampai lewat dzuhur. Malamnya Fay dan ibu berangkat tarawih berdua saja, sedangkan ayahnya Fay ke klinik untuk berobat ke dokter yang ketiga kalinya. Mudah-mudahan kali ini sembuh bener...

Hari Ketujuh Belas

Berhubung ayahnya Fay harus menghadiri rapat di kantornya pada jam yang sama dengan bubaran sekolahnya Fay, terpaksa Fay dijemput ibu naik angkot.

Dari sekolah Fay, kami berangkat jam 14.00. Sampai rumah jam 16.00-an. Seusai Fay mandi, kami siap-siap sholat ashar. Turunlah hujan.

Sudah lama tanah di daerah Sasakpanjang kerontang karena langka disirami hujan. Alhamdulillah, ada pasokan air lagi, padahal tetangga sebelah ruma sudah mengeluhkan air sumurnya yang semakin sulit dipompa.

Malamnya tarawih, jamaahnya semakin menyusut...

Hari Kedelapan Belas

Hari ini Fay dijemput ayah lebih awal (jam 12.30) karena pada jam 10.14 kami dapat SMS dari guru bantunya kalau anak-anak dipulangkan lebih awal.

Sampai rumah, Fay tak menemukan ibu karena ibu sedang berniaga.  Hehehe dan pulang ke rumah ashar.

Kata ayahnya, Fay sempat mogok pulang sampai shadow barunya dan teman-temannya kewalahan, sampai salah seorang teman Fay laporan ke ayahnya kalau Fay mogok.

Ayahnya Fay masuk ke sekolah dan langsung bilang ke Fay: "Fay, mau tarawih nanti malam?" Fay langsung mau pulang.  Jadi teringat dulu diiming-imingi (potong rambut) ke salon, reaksinya sama persis. 

Menjelang magrib turun hujan deras. Untungnya saat berangkat tarawih hujan sudah reda dan jalanan tidak becek. Sesampainya di rumah, hujan lagi. Alhamdulillah...

Hari Kesembilan Belas

Puasanya sih lancar. Tapi pagi-agi setelah mencuci pakaian, ibu menjemurnya. Baru ibu tahu ketika itu kalau baju kurung oleh-oleh dari Padang, yang kemarin dipakai Fay sekolah, bagian perutnya bolong (akibat digunting Fay)! Sebel!

Hari Kedua Puluh

Lancarr..

Hari Kedua Puluh Satu

Fay tidak berangkat sekolah di pagi hari. Seusai ayahnya sholat jumat, Fay diantar ayahnya untuk buka bersama di sekolahnya. Sebenarnya orangtua juga diundang, tapi kami berdua berhalangan.

Ayahnya Fay harus ke kantor dan cuma bisa menjemput Fay seusai acara di sekolah. (itu pun telat dijemputnya.  Sedangkan aku sendiri harus stand by di rumah menunggu freezer yang mungkin dikirim hari ini.

Jadi ini pertama kalinya kami berbuka sendiri-sendiri di tiga tempat berbeda: Fay di sekolah bersama teman-temannya, ayahnya di kantor, dan aku di rumah.

Fay dan ayahnya tiba di rumah jauuuh seusai jamaah tarawih bubar.

Hari Kedua Puluh Dua

Sabtu pagi itu Fay ikut ayah dan ibu ke kantor kecamatan karena ayah dan ibu melakukan pencocokan data identitas, pengambilan sidik jari, scanning retina, dan contoh tandatangan, dan pemotretan untuk E-KTP.

Selebihnya, Fay seharian bersama ibu di rumah, sedangkan ayahnya ke warnet dan mengantarkan bakso yang akan dikemas untuk dikirimkan.

Menjelang magrib, suamiku ikut buka bersama di masjid komplek perumahan. Aku dan Fay tak ikut. males, soalnya ibu-ibu semakin jarang yang datang. Malamnya tarawih seperti biasa.

Hari Kedua Puluh Tiga

Hari Minggu nih. Fay bangun siang. Suamiku sudah pergi kerja bakti di lingkungan masjid.

Hari Kedua Puluh Empat

Bu Nur, shadow teacher Fay yang baru, datang ke rumah untuk remedial Fay jam 10.00 pagi. Rencananya sih tiga kali seminggu selama liburan. Tapi kayaknya cuma hari itu saja.  Soalnya keesokan harinya Bu Nur tak datang.

Malamnya jamaah tarawih semakin berkurang saja...

Hari Kedua Puluh Lima

Rencananya hari ini Bu Nur mau datang lagi. Tapi dia tidak jadi datang. Malah SMS yang muncul. Katanya, dia lagi di Samsat Cinere mengurus perpanjangan STNK. "Gimana kalau besok?" tanyanya. Yaa... besok kami mulai berangkat ke Penggilingan, ke rumah kakeknya Fay untuk berlebaran di sana. Ya sudah, gapapa deh. 

Malamnya tarawih berdua saja lagi. Sepulang tarawih, akhirnya kiriman freezer datang juga.
Ayahnya masih di kantor. Pulang larut sekali, bahkan lewat tengah malam...

Hari Kedua Puluh Enam

Kami sekeluarga hari ini boyongan ke Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Ke rumahnya apih sampai Lebaran nanti.
Puasanya Fay lancar, tapi tarawihnya absen. 

Hari Kedua Puluh Tujuh

Hari Kamis ini di rumah seharian. Fay juga ingin ikut masak. Ibu beri pisau untuk memotong-motong sayuran. Tapi ketika ibu lengah sedetik saja, bajunya sudah bolong di bagian perut, dikoyaknya pakai pisau.
Ibu lagi bete, jadi Fay langsung "dideportasi" dari dapur. Malamnya absen lagi tarawih.

Hari Kedua Puluh Delapan

Tujuh belas Agustus tahun empat lima... Itulah hari kemerdekaan kita... Ya, tahun ini hari kemerdekaan kita bertepatan dengan bulan Ramadhan, dan hari Jumat pula. Sama seperti 67 tahun yang lalu ketika kemerdekaan negara kita diproklamasikan. 

Ibu cuma masak buat Apih dan Mamangnya Fay saja, karena kami bertiga dapat undangan bukber dari uwanya Fay di Rempoa, Tangerang Selatan.
Asiiiik, makan di luar lagi. Gratis pula.  Uwanya Fay mengajak kami bukber di Mie GM Plaza Cinere.
Kami datang ke restoran terlalu mepet waktu buka, terpaksa deh untuk membatalkan puasa kami beli minuman dulu di Hero.

Uwa memesan tempat juga, ternyata baru ada tempat jam 19.00-an. Kebetulan dong, setelah minum dan makan makanan ringan kami beriringan ke mushola untuk sholat magrib. Setelah solat, tempatnya sudah tersedia. Nyam-nyam-nyam...  Malam itu kami menginap di rumah uwa.

Hari Kedua Puluh Sembilan

Jam 09.00-an kami pamit pulang ke Penggilingan. Sampai rumah Apih, ibu langsung masak buat besoknya (Lebaran). Untungnya sebelum ke rumah uwa, ibu sudah belanja hampir semua keperluan masak untuk Lebaran.

Fay membantu ibu di dapur, dengan harapan ada pisau dan kesempaan melubangi bajunya lagi tuuuhh...
Tapi ibu sudah tak memerlukan pisau lagi. Kan ibu sudah minta penjual daging dan sayuran memotong-motongnya. Jadi Fay kebagian tugas mencuci peralatan dapur dan mengupas pete hehehe

Malam takbiran nih...

Alhamdulillah, tahun ini adalah Ramadhan terbaik bagi Fay, karena secara keseluruhan Fay sudah mengerti shaum itu tidak makan/minum sejak imsak sampai magrib. Hanya tiga insiden, yaitu di hari kedua, ketiga, dan ke 10. Di hari ke 10 itu pun karena Fay sakit.

Hebat Fay! Good job girl!. Selamat ya, ibu bangga pada Fay.   Empat jempol.

Labels: , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home