Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Saturday, April 26, 2014

Ayah ke Makassar, Fay Malah ke UGD

Fay seringkali melakukan gerakan-gerakan ritmis yang dilakukannya secara berulang-ulang, seperti menggoyang-goyangkan badannya ke kiri ke kanan atau ke depan dan belakang. Dilakukan kadang sambil berdiri atau duduk. Awalnya pelan-pelan, semakin lama semakin kencang dan tak terkendali. Gerakan-gerakan ini dilakukannya seperti dia mengalami excitment. Entah karena apa.

Setiap Fay bergoyang-goyang begitu, kami selalu melarangnya. Bahkan sering memegangi badannya, agar tidak membahayakan dirinya sendiri. Tapi biarpun badannya sudah dipegangi, gerakan Fay sukar dihentikan. Kadang melambat atau berhenti sejenak dan diteruskan kembali, tapi tidak terlalu kencang.

Pada Selasa malam, 22 April 2014, aku dan Fay berdua saja di rumah, karena sejak Senin ayahnya bertugas ke Makassar. Waktu itu kami selesai makan malam. Fay yang sedang duduk di step tangga paling bawah, mulai mengayunkan badannya ke depan dan belakang. Padahal di depannya ada meja kecil (meja sekolah TK yang kami beli dulu untuk terapi Fay di rumah).

Aku berkali-kali memperingatkannya untuk berhenti, tapi tidak digubrisnya. Ketika ayunannya semakin kencang, aku berdiri untuk menghentikannya. Tapi.... terlambat! Mukanya dengan keras menghantam meja! Aku terhenyak, Fay mulai menangis. Aku mendekatinya, ternyata darah langsung mengucur dari hidungnya deras sekali membasahi baju dan celana yang dipakainya, dan juga lantai.

Aku segera ambil kapas dan meminta Fay memegangi hidungnya dengan kapas agar darah tidak terus megucur. Aku langsung telepon Bu Hartoyo, tetangga yang masih satu jalan, agar datang. Aku berniat meminta tolong suaminya, agar mengantarkan Fay ke dokter terdekat. Sayangnya, Pak Hartoyo belum pulang kantor. Karena itu, aku minta Bu Hartoyo memanggilkan Bu Unyi yang tinggal di sebelahnya. Biasanya dia bisa di-hire untuk mengantarkan kami dengan motornya. Sayangnya, Bu Unyi rupanya sedang main ke rumah ortunya di malam yang hujan itu.

Untungnya Bu Hartoyo berinisiatif untuk menghubungi Bu Ngadimin, mantan Bu RT. Tapi sayangnya Pak Ngadimin juga tidak bisa, karena tak sanggup mengendarai motor di malam hari. Untunglah ada Pak Pono, tetangga di dekatnya, yang biasanya jarang di rumah. Saat itu dia berada di rumah, karena mau berangkat ke Gorontalo dini harinya.

Akhirnya Pak Pono dan Bu Pono bersedia mengantarkan kami, termasuk Bu Ngadimin, dengan mobilnya, untuk mencari dokter/klinik yang masih buka. Kami menemukan puskesmas yang masih buka, di depan rumah Jaja "Apaan Tuh?" Miharja. Tapi ternyata, di malam hari puskesmas itu dijaga bidan (bukan dokter), yang piket hanya untuk layanan kehamilan dan persalinan. Kami pun diarahkan ke klinik RS Griya Medika di Kalisuren.

Alhamdulillah, tulang hidungnya tidak patah, hanya memar saja, kata bu dokter di UGD. Fay diberi antibiotik, obat penghenti pendarahan, obat anti-nyeri dan anti radang. Besoknya dia keukeuh sekolah. Sepulang dari mengantarkan Fay ke sekolah, di rumah ibunya mewek. :P

Labels: , , , ,

Thursday, April 03, 2014

Gigi Fay Bagus! (Kata Dokter Gigi)

Rabu pagi, 2 April 2014, Fay mengeluhkan giginya yang  sakit. Sejak sebelum berangkat sekolah, Fay minta diantar ke dokter gigi. "Ke dokter gigi!" katanya, berulang-ulang. Ketika kutanya "gigi mana yang sakit?", Fay menunjuk ke gigi bagian kanan bawah (paling ujung).

Kulihat tak ada tanda-tanda mencurigakan. Tapi setelah sore, pulang sekolah, Fay kembali merengek-rengek minta ke dokter gigi, akhirnya kami luluskan juga permintaannya. Takutnya beneran sakit gigi.

Ba'da magrib, kami bertiga naik motor ke Klinik Citama, di Citayam, tempat dokter gigi langganan kami itu berpraktek. Untunglah, pasien sedang sepi. Hanya menunggu satu pasien. Itu pun tidak lama.

Dokter kemudian melongokkan kepalanya ke luar, seraya memanggil: "Fairuz!" Fay, dengan diantar Ayah, masuk ke ruang praktek. Aku menunggu di luar.

Begitu masuk,  Ayah mengenalkan Fay ke dokter gigi. "Malam Dok, Ini anak saya mau periksa gigi," kata Ayah, membuka pembicaraan.

"Gigi mana Fairuz, yang sakit?" tanya dokter.

Ayah  menerangkan bahwa Fay penyandang autis, yang kata-katanya terbatas. Dia belum bisa menerangkan sendiri, apa yang dirasakannya. Ayah pun membantunya menunjukkan di mana gigi yang sakit.

Setelah duduk di "tahta", Fay disuruh membuka mulut. Dengan bantuan Ayah, dokter pun menemukan lokasi sakit yang dikeluhkan Fay.

"Nggak apa-apa," sahut dokter. "Itu cuma gigi baru tumbuh," sambungnya.

Rupanya, gigi dewasanya baru mau tumbuh. Dan itu biasanya memicu sedikit rasa sakit.

Dokter pun meyakinkan Fay bahwa giginya bagus dan tidak ada masalah.

"Giginya bagus! Bagus!" kata dokter pada Fay, seraya menunjukkan jempolnya, yang kemudian dibalas Fay dengan ucapan serupa: "Bagus!" sambil (juga) menunjukkan jempolnya kepada dokter.

Seperti dugaan Ibu!  
Ya iya lah, bagus. Kan Ibu yang setiap hari  memastikan Fay sikat gigi dengan benar. :D 

Fay kelihatannya puas, kendati tidak diapa-apakan oleh dokter. Diberi resep obat pun tidak. Di buku status, malah dituliskan kata "Batal". Artinya, Fay tidak dikenakan tarif konsultasi sama sekali. Baik sekali dokter itu. :) 

Oya, mungkin karena dokter sudah mengenal Ayahnya Fay.  Maklum saja, dua minggu lalu Ayah ditambal di dokter yang sama. Semuanya ada tiga tambalan.

Saat itu, sepulang Ayah dari dokter gigi, Fay "memeriksa pekerjaan dokter gigi itu", dengan menyuruh Ayah menganga, dan Fay menyenteri gigi yang ditambal satu per satu dengan senter dari HP ibu. :P

Seminggu kemudian, Mamangnya Fay juga memeriksakan gigi di klinik yang sama -dengan keluhan gigi dewasa sakit dan perlu dicabut- walaupun akhirnya konsul ke dokter umum, karena ada masalah dengan tekanan darahnya.    

Tapi Fay taunya Mamang pergi ke dokter gigi.

Mungkin,  melihat Ayah dan Mamang ke dokter gigi, Fay pun ingin ke dokter gigi. Biarpun cuma disuruh buka mulut, diperiksa, dan dinyatakan giginya bagus, bagi Fay, itu sudah cukup.

Mungkin pula, duduk di kursi dokter gigi yang dipenuhi peralatan -yang bagi anak-anak cukup "mengerikan"- bagi Fay, itu suatu pengalaman yang menyenangkan. :D 

Labels: , ,