Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Thursday, October 27, 2005

Makanan Favorit Fay

MAKANAN favorit Fay di satu sisi sama dengan Ibu, tapi di sisi lain sama dengan Ayahnya. Yang jelas, makanan itu tidak pedas atau panas. Panas masih bisa ditiup-tiup dulu sampai agak dingin. Tapi kalau pedas, no way! (seru Fay). :P

Misalnya, mi bakso. Selera Fay sama persis dengan Ibu. Atau bakso dari tukang sayur dan sosis.

Sedangkan soal cemilan, setali tiga uang alias persis dengan Ayahnya. Misalnya, kue-kue kering (biskuit) dan roti. Atau jajanan semacam cakwe (yang biasa dipotong-potong untuk ditaburkan pada bubur ayam).

Yang sekarang sedang dilatih agar disukai Fay adalah buah-buahan. Karena tak semua buah bisa dia makan secara langsung (harus diblender dulu). Tapi yang mengejutkan, awal Ramadhan lalu, Fay ternyata doyan kurma. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, Fay tidak suka dengan buah dari Timur Tengah yang disunnahkan Nabi Rasulullah SAW itu. :D

Tuesday, October 25, 2005

"Puisi SMS Fay"

Fay senang nulis di layar SMS HP Ayah. Seperti ini:

Bukan Esia
Tahun BUMN BOM
Bali Setiap
Hari Gerah Anda


Selain itu, di kertas kosong, Fay juga menulis kalimat. Entah nyambung, entah nggak. Begini:

cuci rusuk dengan sabun
Nama Saya Fay
Alamat Saya di Sasak Panjang Permai
Cita-cita Saya menjadi dokter
Sekolahku di Ruhama
Hingga 20%

Waktunya mengubah gaib body honeysoft WHO


Terus, di kertas lainnya, Fay juga menulis: Lifebuoy berbagi sehat (lengkap dengan logonya) :D

Bocor Ban

Untuk pertama kalinya, saat mengantar Fay, motor Ayah mengalami bocor ban. Lokasinya di Depok II, depan ruko. Fay akhirnya disuruh turun dan disuruh memakai tas ranselnya. Awalnya Ayah waswas, kalau-kalau saat menuntun motor, Fay tiba-tiba lari ke jalan atau tidak mau mengikuti Ayah.

Syukur alhamdulillah, Fay mau menurut mengikuti Ayah yang menuntun motor ke tempat parkir terdekat. Kalah harus menambal ban dulu, dipastikan Fay akan terlambat sekolah. Jadi, dipakailah cara jitu: menyewa ojek.

Sesampainya di sekolah, dengan waktu tempuh tidak terlalu berbeda dengan motor Ayah, Fay diantar sampai ke kelasnya. Ternyata memang terlambat datang. Bu Tika, Pak Udin dan teman-teman Fay sudah siap di dalam kelas. Tapi tak apa. Namanya juga keadaan darurat.

Usai mengantar Fay ke sekolah, barulah Ayah kembali ke tempat motor diparkir dengan menumpang angkot. Sesampainya di tempat parkir, mencabut paku besar yang menancap di ban belakang, lalu menuntun motor ke tukang tambal yang kebetulan tak jauh dari sana. *akhirnya ban bukannya ditambal, melainkan diganti baru, karena lubangnya banyak sekali." :D

Sunday, October 23, 2005

Karya Tulis Fay

Fay suka menulis. Apalagi Ayah pulang bawa laptop. Fay jadi asik menulis di laptop. Inilah hasilnya:

Cuci selamat hotline dengan sabun

Nama saya Fay
Alamat di Sasak Panjang Permai
Cita-cita saya menjadi dokter
Sekolah saya di SDIT Ruhama
Nama ayah saya Tian Arief
Nama panggilannya Tian
Nama ibu saya Efin Fintiana
Nama panggilannnya Efin
Nama teman-teman saya: Hani,
Hingga 30

Waktunyamengubahgaibodhoneysoft WHO

Monday, October 17, 2005

Paling Berani

Jumat lalu, Fay dan anak-anak kelas 1 Ruhama lainnya ikut acara kunjungan luar. Kali ini, ke TK Kebon Maen, Cilangkap Jakarta Timur. Tapi, ternyata cuaca kurang mendukung. Sejak siang hingga malam, hujan deras. Akibatnya, anak-anak tidak bisa menggunakan fasilitas permainan di luar.

Hari Senin, guru memutuskan untuk kembali mengunjungi TK berfasilitas lengkap itu. Akhirnya, anak-anak pun bisa bermain dengan leluasa.

Ternyata, Bu Tika, guru bantu Fay melaporkan, di kelasnya Fay terbilang paing berani menggunakan semua permainan. Termasuk permainan memanjat tempat tinggi. Tak tampak rasa takut sedikit pun. Demikian lapor Bu Tika (Fay sendiri belum bisa ditanya, apalagi melapor).

Katanya, hanya satu permainan yang tidak sempat digunakan Fay, yakni meluncur dengan tali (mirip-mirip latihan militer). Itu pun karena sudah terbentur waktu Dzuhur. Artinya, permainan harus sudah diakhiri.

Meski demikian, kami bersyukur. Ini adalah sebuah kejutan. Karena sebelumnya, di tempat permainan "mandi bola" di mal, Fay tampak takut-takut menggunakan permainan yang ada. Padahal di sana sama sekali tidak berbahaya. :D

Wednesday, October 12, 2005

Belajar Shalat dan Puasa

FAY belum bisa shalat. Karena itu, ia belajar melakukannya. Ashar, maghrib, isya (kecuali shubuh, karena belum bangun), Fay biasanya diajari shalat. Lebih sering oleh Ibu. Sesekali sama Ayah. Di sekolah juga Fay rutin belajar shalat dhuha dan dzuhur.

Fay -yang mengenakan mukena kepunyaannya sendiri- belum bisa berdiri diam selagi shalat. Badannya terus goyang ke kiri dan kanan. Jadinya, kami sibuk memegangi badannya biar diam. Mulutnya juga sibuk bergumam, kecuali saat disuruh baca surat Al Fatihah. Selain Fatihah, Fay baru hapal bacaan surat-surat pendek (seperti Al Ikhlas, Al Kautsar, Al Falaq, dan An Nas). Juga bacaan ruku dan sujud, i'tidal dan attahiyat. Sisanya, kami yang mendiktekan.

Tapi, pas diajak shalat maghrib berjamaah bersama ayahnya, Fay mau mengikuti semua gerakan. Ia berdiri di samping Ibu.

Sekarang, Fay sedang diajari hapalan surat-surat pendek lebih banyak lagi, biar bacaan setelah Fatihah-nya bisa berganti-ganti.

* * *

Saat Ramadhan ini, Fay kami coba diajari puasa. Masalahnya, Fay masih belum mengerti konsep puasa: (yang paling tampak) tidak makan dan minum.

Pernah, Fay bangun saat kami sahur. Fay pun ikut sahur. Tapi, sekitar pukul setengah delapan pagi, Fay sudah minta makan lagi. Ya, jadilah puasa hanya beberapa jam.

Di hari-hari lainnya, Fay susah kami suruh untuk tidak makan dan minum sampai waktu dzuhur. Karena memang belum mengerti apa itu puasa.

Monday, October 10, 2005

Rewel di Jalan

Seperti biasa, setiap pagi Fay diantar ayahnya ke sekolah pakai motor. Siangnya, saya jemput dia pakai ojek.

Nah, pagi tadi, kata ayahnya, Fay sempat rewel di motor. Waktu melewati perumahan Kota Kembang di Depok, Fay minta lurus ke Jalan Margonda, ke Ramayana (Plaza Depok). Tapi ayahnya tak mengabulkannya. Orang mau pergi ke sekolah. Jadi, sepanjang perjalanan, biar nangis Fay berhenti, ayahnya sambil menjalankan motor pelan-pelan, membujuknya dan mengajaknya menyebutkan nama-nama teman-temannya.

(Soal keinginan Fay ke Ramayana, kemungkinan karena Sabtu-Minggu kemarin, yang biasanya jalan-jalan, kami tak pergi ke mana-mana, melainkan sibuk membersihkan rumah).

Ternyata, di sekolah, menurut laporan Bu Tika (guru bantu Fay), Fay sama sekali tidak rewel. Malah bisa mengerjakan semua tugas dengan baik. Juga dia bisa melakukan praktek shalat dzuhur dengan baik. Fay, Fay. Ada satu "ritual" terlewat aja (hari libur, berjalan-jalan), tak lupa dia menagih, saat mau berangkat sekolah sekali pun. :D

Posting Lagi: Rapor Fay

Teman-teman, Fay baru mosting lagi nih, karena ayahnya sibuk aja. Baru sekarang bisa menyempatkan diri menulis jurnal tentang pembagian rapor.

Fay sebetulnya dibagi rapor sementara (rapor bayangan) bulan lalu, sebelum Ramadhan. Nilainya, alhamdulillah, cukup memuaskan. Jumlah nilainya 95,20, dari nilai prestasi rata-rata siswa 102, 23.

Ada dua mata pelajaran yang dapat 10,00 (asli 10, tanpa dibantu, hehehe), masing-masing Bahasa Indonesia (Menulis) dan Bahasa Indonesia (Berbicara).

Berbicara? Padahal Fay belum pandai bercakap-cakap? Ya! Berbicara yang dimaksud adalah tes lisan. Misalnya; sebutkan bunyi ayam (petok-petok), sebutkan bunyi kucing (meong-meong), dst. Semuanya bisa dijawab dengan benar.

Sedangkan Menulis, Fay menjawab semua pertanyaan tertulis dengan benar (Pak Guru melampirkan hasil ujiannya).

Tapi untuk Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial (Penguasaan Konsep), Fay keteteran. Ia dapat nilai 3,66. Berdasarkan hasil tesnya, ternyata Fay memang belum memahami konsep.

Misalnya, "sebutkan nama ibumu". Fay bisa menjawab: "Efin". Tapi ketika ditanya "sebutkan nama panggilannya". Fay malah menjawab "Fay". Hehehe. Padahal, seharusnya, sebutkan nama ibumu: Efin Fintiana. Sebutkan nama panggilannya: Efin. Maklum, selama ini yang diketahuinya, ketika ditanya, "siapa nama panggilannya?" Jawabannya pasti "Fay".

Begitulah. Kelemahan dalam hal konsep ini mudah-mudahan sedikit demi sedikit bisa dikoreksi, agar tidak menimbulkan salah paham lagi. :D