Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Monday, September 26, 2005

Jadi Penakut

ENTAH kenapa, sekarang Fay jadi banyak takutnya. Misalnya pada boneka kura-kura, dan pakaian terusan dengan kepala bebek-bebekkan yang dikenakan gurunya. Padahal, sebelumnya ia pemberani, bahkan kelewat berani. Seperti mendekati anjing galak dan memegang ular sanca sepanjang empat meter, waktu di Kebun Binatang Ragunan dulu.

Ketakutannya pada boneka kura-kura tampak waktu Fay terapi, Jumat kemarin. Bu Kiki, terapis Fay, bermaksud memberinya reward boneka kura-kura, kalau bisa mengerjakan tugas-tugas. Eee, malah Fay ketakutan begitu kura-kura itu disodorkan padanya.

Terus, tadi pagi, sewaktu tiba di sekolah, dua guru rupanya sedang melakukan penyambutan dengan caranya, yakni berpakaian terusan bebek-bebekan. Sewaktu guru itu menyapa Fay sambil berucap salam, Fay malah ketakutan! Bahkan, Fay berlari kencang ke halaman masjid sebelah sekolah. Ayahnya mengejar sambil berusaha menenangkannya.

Pada saat yang sama, Bu Tika -guru bantunya- datang. Ia langsung menuntut Fay memasuki halaman sekolah, setelah meminta kedua guru yang berpakaian "menyeramkan" itu, menyingkir sebentar, sampai Fay lewat.

Memang, rasanya serba-salah. Waktu Fay kelewat berani, saya takut juga. Karena Fay seperti tidak mengenal bahaya. Tapi, kelewat takut juga (atau mungkin geli?), dengan boneka berbulu, kucing, kuda, dll, juga jadi repot. Mudah-mudahan, sedikit demi sedikit, rasa takut Fay bisa dikurangi, dengan mengenalkannya secara dekat boneka kecil yang dimiliki (tapi tak pernah dimainkan)-nya. :D

Tuesday, September 20, 2005

Usia 19

TERAPI minggu kemarin, Fay diajari cara memperkenalkan diri. Mulai dari nama, alamat, dan umur. Caranya, Fay, Bu Kiki (terapis), Bu Yeni (administrasi di klinik terapi), serta Bu Tika (guru bantu, yang sehari-hari mendampingi Fay di sekolah), membuat semacam role playing, dengan tema "memperkenalkan diri".

Nah, setelah Fay mengenalkan diri; "nama saya Fay, umur saya 7 tahun", giliran Bu Tika yang mengenalkan diri, "nama saya Bu Tika, umur saya 19 tahun." Bu Kiki, yang baru tahu usia Bu Tika semuda itu, langsung terkaget-kaget. "Hah, baru 19 tahun?"

Saya tahu umur Bu Tika itu, yang masih kuliah di sebuah PTS di Jakarta itu, sebulan lalu, waktu iseng-iseng kutanya tentang umurnya. Tahun lahirnya, sama dengan tahun kelulusan saya di SMA dulu.

Jadi, kalau teman SMA saya yang menikah sudah punya anak di tahun 1986, berarti anaknya sekarang sudah seumuran Bu Tika. Atau, kalau saya ketemu sama ayahnya Fay sejak dulu, dan punya anak pada tahun 1986, mungkin Fay sudah seumuran Bu Tika. Hehehe, sekadar berandai-andai. :D

Wednesday, September 14, 2005

Ada Kemajuan!

Alhamdulillah, Fay sedikit demi sedikit ada kemajuan. Bu Tika, guru pendamping Fay melaporkan, Fay di sekolah sempat berinteraksi dengan teman-temannya. Misalnya merengkuh pundak temannya dan menjawab pertanyaan temannya! :D

Sebelumnya, Fay selalu cuek pada teman-temannya yang antusias menyapanya. Ia lebih memilih bermain-main sendiri. Mudah-mudahan ini awal yang baik. Amin ya Allah. :)

Sunday, September 11, 2005

Ikut Donor Darah

Sabtu (10/9) Fay ikut kami donor darah di Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat. Tentu saja Fay tidak ikut mendonorkan darahnya (karena selain masih kecil, juga berat badannya harus di atas 43 kg). Ia hanya mengantar, sekaligus melihat-lihat Bazar yang digelar panitia (dari milis Good Housekeeping).

Entah kenapa, di tempat baru seperti Bazar kemarin, Fay suka tantrum. Ia selalu memaksa agar kami menuruti kemauannya. Tapi pas di luar, saat di perjalanan dengan Bus Transjakarta (Busway), Fay kembali berlaku manis. Duduk manis sambil melihat-lihat pemandangan yang dilewati.

Mungkin berada dalam suasana baru dalam jangka waktu cukup lama, membuatnya bosan, sehingga cenderung berulah. Ya Allah, kuatkanlah hati dan kemauan kami untuk mengantar Fay menjadi manusia dewasa yang mandiri, sesuai dengan minat dan bakatnya.

Friday, September 09, 2005

Sambil Menyelam Minum Air

SAMBIL menyelam minum air. Mungkin peribahasa ini cocok bagi kami, setiap mengantar Fay berangkat sekolah. Pagi berangkat sekolah, Fay diantar ayahnya pakai motor --sekalian berangkat ke kantor. Sedangkan pulangnya saya jemput pakai ojek.

Nah, pas berangkat sekolah, saat Fay berada di boncengan, ayahnya mengajak Fay menghapal bacaan-bacaan do'a, surat-surat pendek dari Al Qur'an. Seperti Al Fatihah, Al Ikhlash, An Nas, dan Al Alaq. Fay sebenarnya sudah hapal surat-surat itu. Tapi, biar lebih melancarkan lagi, terutama Al Ikhlash yang belum hapal. Kalau bisa sih, sekalian dengan makhroj-nya, mumpung masih kecil, gampang diajari.

Selain mengetes hapalan surat-surat, Fay juga disemangati dengan yel-yel yang sudah diajarkan gurunya. Bunyinya: "Sekolah! Sekolah! (Asyik! Asyik!). Belajar! Belajar! (Semangat! Semangat!). SDIT Ruhama! (Wow, kerrennn!). Ayo Fay, kamu pasti bisa! (seperti anak-anak lainnya). :D

Thursday, September 01, 2005

Liburan

FAY sudah lama tidak liburan. Paling tidak, berenang di akhir pekan. Mudah-mudahan besok bisa berenang di tempat biasanya, Lebakwangi, Parung.

Sebenarnya, minggu lalu, Fay nyaris kami ajak ke perkampungan orang Kanekes, atau yang lebih dikenal sebagai orang Baduy di Banten, bersama teman-teman ayahnya di Multiply dan Milis Nature Trekker. Tapi karena sesuatu hal, kami batal berangkat ke sana.

Ternyata, setelah membaca laporan perjalanan mereka, tak ada anak-anak yang ikut dalam perjalanan santai selama semalam itu. Semuanya orang-orang dewasa.

Padahal, kalau pun ikut, kami yakin, Fay mampu berjalan selama 2,5 jam perjalanan --tentu saja diselingi beberapa kali istirahat. Atau kalau pun Fay "menyerah", ayahnya tentu sanggup menggendong Fay --yang beratnya sekarang di atas 25 kilo itu-- di samping beban ransel. Hehehe ("Enak aja!" kata ayahnya).

Tapi, kalau ada perjalanan semacam itu, kami Insya Allah ingin sekali ikut dan membawa Fay serta. Malah, kalau Fay sudah agak besaran, akan kami ajak rafting (arung jeram) di Sukabumi. Asik loh! (seraya mengenang petualangan arung jeram dulu, sewaktu masih jadi wartawan harian). :D