Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Wednesday, September 26, 2012

Fay Kemping di Bawah Pepohonan Rindang

Kemping bersama teman-teman sekolah menjadi kegiatan luar ruang yang sangat disukai Fay. Pada tanggal 25 sampai 27 September 2012, BiZSmart --sekolahnya Fay-- menggelar kegiatan kemping sambil berwisata ilmiah di Kebun Wisata Ilmiah (KWI) Balitro (Badan Penelitian Rempah dan Obat) Cimanggu, Kota Bogor. 

Fay tampak senang sekali, karena ini bukan pengalaman pertamanya kemping. Ketika Fay masih bersekolah di SD Ruhama, dia sering ikut acara kemping di sekolahnya. Tampaknya, dia sangat menikmati berada di alam terbuka. Nggak tau tuh teman-teman, guru, dan pendampingnya. Soalnya --jujur saja-- ibunya pun seringkali dibuat bete oleh Fay, yang seringkali berkelakuan "sulit".

Di hari kedua Fay kemping, aku dan ayahnya menengok Fay di tempat kempingnya. Ternyata tempat kempingnya menyenangkan sekali. Terletak di tengah kota, tetapi lingkungannya serasa di hutan beneran. :D Menurut situs Kota Bogor, KWI Balitro Cimanggu luasnya 4 hektar, yang dirimbuni 276 jenis pohon/tanaman perkebunan atau tanaman industri.

Ternyata acara kemping bukan SMP Fay saja, melainkan bersama SD Kebon Maen "kelas tinggi" (kelas 4, 5, dan 6). Jadi suasananya rame.

Ketika kami datang, Fay dan teman-temannya dari SMP BiZSmart sedang melakukan pengamatan terhadap tanaman yang menjadi koleksi Balitro, dipandu guru-gurunya. Fay dan teman-temannya diperkenalkan pada aneka tanaman yang selama ini cuma dibaca di buku atau gambarnya dibrowsing di internet. :D

Beberapa saat kemudian, setelah kami mengamat-amati tanaman di sekitar tempat berkemah Fay, muncullah Fay bersama teman-temannya, dan Bu Nur --guru pendamping Fay. Setelah salim, Fay langsung menggeledahku, mencari-cari apa yang aku bawa untuknya. :P

Bu Nur menunjukkan tenda tempat Fay tidur. Fay masuk ke tenda dan difoto oleh ayahnya.
Kami tak lama di sana. Maklum, ayahnya Fay harus ke kantor walaupun berangkat sore-sore . Dari sana aku "dioleh-olehi" pakaian kotor Fay oleh Bu Nur. :P

Mudah-mudahan, Fay bisa tetap "bekerja sama" seperti kemping di malam pertama, biar kegiatan ini menjadi kegiatan yang menyenangkan, dan akan terus diikuti Fay --sepanjang guru pendampingnya memungkinkan untuk ikut kemping. :D

 Fay nemu kue di tas Ibu, lalu memakannya

Suasana perkemahan
 
 Suasana perkemahan

Fay di dalam tendanya

Ibu berpamitan; Fay masih semalam lagi kempingnya

Labels: , , ,

Sunday, September 16, 2012

Tak Sengaja Serba Jingga

Ini mengenai alat mandi Fay di kamar mandinya. Awalnya, aku membeli sabun cuci tangan (hand soap) merk Doremi dengan wangi jeruk untuk digunakan di kamar mandi Fay. Sesuai dengan wanginya (jeruk) botol kemasannyapun berwarna jingga (orange) juga. tersenyum lebar Sudah beberapa bulan belinya. Dibeli karena harganya yang paling murah di deretan hand soap di sebuah pasar swalayan di Depok. Sekarang sih isinya sudah berganti jadi sabun mandi cair.

Minggu lalu, aku dan suamiku menitipkan Fay ke rumah Bu Diana --shadow teacher yang mendampingi Fay di SD Ruhama. Dengan begitu kami bisa nyantai berbelanja di pasar kaget mingguan di komplek Pemda Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong. Di antara barang-barang yang kami beli, ada dua helai handuk warna biru muda dan warna jingga. Ketika Fay kusuruh memilih mana handuk yang dia inginkan, ternyata dia memilih handuk mandi yang warna jingga.

Keesokan harinya, ketika Fay dijemput pulang, rupanya tas alat mandi Fay tertinggal di rumah Bu Diana. Padahal, di dalamnya ada sikat gigi Fay, merk Pepsodent dengan kepala kecil dan gagangnya berwarna putih dengan aksen warna merah marun. Aku tersadar ketika Fay hendak menyikat gigi di sore hari. Lalu ayahnya Fay membeli sikat gigi lagi di warung belakang rumah. Tanpa memilih warna, ayah Fay membeli sikat gigi Formula warna jingga.

Hari ini, ketika kami menginap di Penggilingan, aku memang berniat membelikan sponge (spons) mandi buat Fay, menggantikan washlap yang sudah tak enak lagi dipakai mandi. Aku membeli di mini market dekat rumah ayahku di Penggilingan, dan mengambil begitu saja spons warna... jingga! (dengan pegangan putih).

Wah, secara tak sengaja, alat-alat mandi Fay berwarna jingga semua. Padahal, kamar mandinya bernuansa hijau muda. tertawa

Labels: , ,

Tuesday, September 11, 2012

Berenang di Pesona Khayangan

Berenang menjadi kegiatan rutin sekolah Fay, SMP BizSmart. Nah, Jumat, 7 September lalu, Fay dan teman-temannya berenang di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok. Katanya, itu hasil rapat guru dan teman-teman Fay, sehari sebelumnya. Fay sendiri tidak ikut rapat, karena pulang lebih cepat, soalnya Bu Nur (shadow teacher alias guru pendamping Fay) harus buru-buru ke Sekolah Kebon Maen, untuk ikut pelatihan.

Fay berangkat dari rumah jam 06.30 tepat, karena anak-anak harus sudah berkumpul pada 07.30 di tangga depan kolam renang. Seperti biasa, Fay dibonceng ayah pakai motor, dan didrop di fasilitas umum milik perumahan mewah tersebut. Pulangnya, Fay dijemput ayah.

Selama di kolam renang, kami tidak tahu persis, apa yang dilakukan Fay di kolam renang, kecuali dari laporan tertulis Bu Nur.

Tapi beberapa hari lalu, di FB-nya Fay, Dinda Anissa, temannya Fay menandai (nge-tag) Fay di foto-foto Fay sewaktu berenang. Lucu deh kalau liat foto-fotonya. Apalagi lihat Fay mengenakan baju renang muslimah yang dilengkapi kerudung itu, jadi mirip calon atlet deh. ;) Ini dia foto-fotonya:









Keterangan: Foto-foto karya Dinda Annisa

Labels: , ,

Saturday, September 08, 2012

Nyoba Bonceng Fay Lagi

Kamis, 6 September 2012, ayahnya Fay tak bisa menjemput Fay dari sekolah, karena harus menghadiri rapat di jam yang hampir bersamaan waktu kepulangan Fay.

Biasanya kalau aku harus menjemput Fay, aku menggunakan kendaraan umum, naik angkot. Dari rumah ke sekolahnya Fay aku harus tiga kali naik angkot, disambung jalan kaki. Lama perjalanan kira-kira dua jam. Itu karena angkot dari Sasakpanjang ke Citayam jalannya super lelet. Bayangkan saja, jarak tempuh yang hanya 7 kilometer memakan waktu satu jam!

Karenanya, aku ingin mulai aktif lagi bersepeda motor, seperti rencana semula waktu membeli motor matik; agar aku bisa mengantar-jemput sekolah Fay.

Sebelumnya, aku pernah mengendarai motor sendirian ke sekolah Fay di Cimanggis, yang berjarak 21 kilometer, melewati jalanan ramai. Aku menjemput Fay dari sekolah ke rumah, seperti yang aku ceritakan di sini.

Waktu itu, kami janjian dengan suami, untuk ketemu di sekolah. Aku dari rumah, sedangkan suami dari kantornya. Dari sekolah, aku yang membonceng Fay, suamiku mengawal.

Ternyata, selama perjalanan Fay tak mau duduk diam. Dia bergoyang kiri-kanan sesuka hatinya. Susah payah aku menjaga keseimbangan motor.

Selamat sih selamat sampai rumah, tapi kedua jempol tanganku mati rasa, karena dengan sekuat tenaga menahan setang agar tetap lurus. Stress banget deh... Sejak itu, aku tak pernah mencoba membonceng Fay lagi...

Tapi sekarang ini, saking jengkelnya dengan angkot yang tak bisa diandalkan, aku ingin mencoba lagi berlatih menjemput Fay dengan motor. Tapi karena tak didampingi suami, aku ambil resiko yang paling kecil dulu; perjalanan dari rumah ke Stasiun Citayam (PP), dan menitipkannya di sana, untuk disambung dengan angkot. Maklum, aku kan belum terlalu mahir di jalan raya, dan belum punya SIM (polisi Depok "galak-galak").

Hari itu Fay pulang sekitar bada dzuhur, pulang lebih dulu dari teman-temannya yang pulang jam 14.00. Hal ini karena Ibu Nur, shadow teacher Fay harus ke Kebon Maen untuk ikut pelatihan.

Aku berangkat jam 10.00. Dengan menggunakan motor, aku bisa menempuh Sasakpanjang-Citayam dalam waktu setengah jam. Padahal kecepatanku rata-rata cuma 30 km/jam. Dengan motor sepelan itu, aku masih bisa menyalip empat angkot yang berjauhan satu sama lain. 

Di belakang Stasiun Citayam, motor aku titipkan di penitipan motor, disambung dua kali naik angkot, kemudian jalan kaki.

Pulangnya, kami berua jalan kaki ke Simpangan Depok, kemudian naik angkot dua kali. Di angkot aku sudah bilang ke Fay, kalo nanti dari Citayam kami akan naik motor. Aku mewanti-wanti Fay agar tidak bergoyang-goyang selama di motor.

Tapi, ya gitu deh... Selama dibonceng, kedua tangan Fay tidak berpegangan. Sepanjang jalan Citayam-Sasakpanjang aku terus-terusan berteriak: "Fay, diam! jangan bergoyang-goyang!"

Alhamdulillah, kami tiba dengan selamat sampai di rumah. Jempol tanganku agak sakit sedikit, tapi tak sampai mati rasa seperti dulu lagi. Mungkin karena jaraknya tidak terlalu jauh. 

Mudah-mudahan menjemput Fay dengan motor bisa menjadi kegiatan rutin, yang membuatku semakin mahir mengendarai motor.

Labels: , ,