Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Thursday, September 30, 2004

Tidur Siang

Baru siang ini, Fay tidur siang. Lumayan lama, dari jam 10.30 sampai 13.00. Biasanya, dia baru tidur sekitar pukul 8 malam, bahkan lebih malam lagi. Padahal, bangunnya pagi-pagi, rata-rata jam 6. Mungkin karena tadi agak panas, lalu saya beri Parasetamol, dia jadi ngantuk. Lagipula, sejak di sekolah tadi Fay kelihatan ngantuk.

Di sekolah Fay ujian Matematika. Ternyata, pelajaran Kelas 1 sekarang sulit ya. Ada beberapa soal yang salah dia jawab, ada juga yang dikosongkan. Misalnya, soal lebih besar (>) atau lebih kecil (<) yang memang belum diajarkan guru, Fay tidak bisa mengerjakannya. Soal pengurangan (minus), seperti 15 - 6, Fay menjawab 10, padahal seharusnya 9.

bandingkan rambut Fay dan ayahnya (efintiana/tianarief)O ya. Soal rambut Fay yang lurus dan tebal, banyak yang memuji lho. Saya sendiri keriting, sedangkan ayahnya lurus. Fay lurus sedikit agak melengkung ke dalam ujungnya. Jadi, potongan rambut "bob" seperti sekarang, cocok untuk jenis rambut itu (kalau meminjam istilah iklan sebuah sampo, "seperti di-rebounding ya"). :P

Tuesday, September 28, 2004

Disuntik Lagi

Pose Fay: ingin jadi model? (tianarief)Fay tadi di sekolah disuntik lagi, untuk imunisasi DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus). Kali ini, Fay tidak menggerung-gerung (bukan nangis) lagi. Ia dengan tenangnya membiarkan lengan kanannya ditusuk jarum suntik oleh bidan. Ternyata, anak-anak lain pun, sudah tidak setegang dulu. Tak terdengar lagi tangis anak-anak. Alhamdulillah, mungkin karena selama ini Fay sama sekali tidak pernah ditakut-takuti dengan kata "suntik", "dokter", "polisi", "hantu", dll. :)

Karena acara imunisasinya terlalu siang, ujian mid semester jadinya ditiadakan untuk hari ini. Sebagai gantinya, ujian diperpanjang sampai hari Senin.

O ya. Fay sekarang senang sekali menyenandungkan lagu September Ceria (dipopulerkan Vina Panduwinata), yang sering dinyanyikan sebagai jingle acara-acara Trans TV. Tapi, dia melafalkannya dengan masih cadel, jadi "Septemben cewia". Jangan coba-coba menirukannya, karena dia akan bilang "minum!". Bukan ingin minum, melainkan berarti: "diam!". :P

Monday, September 27, 2004

Maunya Sendiri

Lucu. Ini hari pertama ujian Mid Semester bagi Kelas 1, termasuk Fay. Hari ini, ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam. Melihat masih banyaknya murid yang belum mengerti pada soal yang diujikan, Bu Guru mendiktekan jawabannya. Murid-murid tinggal mengikuti jawaban yang diberitahu guru. Anak-anak normal saja belum mengerti pelajaran ini, apalagi Fay. Makna materi pelajaran sama sekali belum dimengertinya. Jadinya, Fay cuma mengandalkan hapalan.

Meski dibantu, Fay, kalau sudah maunya begitu, susah untuk diberitahu. Misalnya pada soal Surat Al Fatihah terdiri dari...ayat; Pilihannya a. 7 b. 5 c. 5. Biar dia dikasihtahu tinggal mencontreng "7", Fay nggak mau. Dia maunya "5". Jadi, jawabannya salah. Memang, tampaknya mata pelajaran ini paling sulit, kebanyakan pengertian. Berbeda dengan pelajaran yang ada unsur menulis, membaca atau menggambar.

Thursday, September 23, 2004

Ulangan

Tadi siang, Fay ulangan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Fay, yang masih belajar makna kata-kata, terpaksa harus dibantu, untuk memahami soal-soal sederhana yang diberikan guru.

Soal/Jawaban:
1. Allohu... (diisi). Dan ternyata, guru juga yang memberitahu murid-murid agar mengisinya dengan kata "somad".
2. Alloh ada... (diisi). Fay terpaksa dibantu. Tulis "satu". Baru dia tulis "satu". (maklum, Fay baru bisa menuliskannya, bukan mengartikannya)
3. Pakaian kotor harus: a. Dicuci b. Disimpan c. Dibuang. Fay nyaris mengisi ketiga-tiganya. Setelah diberitahu, "dicuci", barulah Fay memilih a.
4. Rukun Iman ada: a. 4 b. 5 c. 6 (dipilih salah satu). Fay juga diberitahu, "lima"
5. Iman artinya: a. Ingkar b. Percaya c. Murtad. (dipilih) Kali ini, tanpa disangka-sangka, Fay ternyata bisa menjawab sendiri. Ia memberi tanda silang (x) pada huruf b atau percaya. Mungkin untuk soal terakhir ini, Fay sering menyimak ucapan guru, bahwa iman itu artinya percaya. :P

Wednesday, September 22, 2004

Menjodohkan

Fay hari ini belajar Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam. Biarpun masih banyak makna kata yang belum Fay mengerti, alhamdulillah, kali ini Fay bisa mengerjakan soal-soal latihan berupa menjodohkan dengan baik. :D

Ibu Ida memberikan soal seperti ini; "Ibu sedang... Ayah sedang membaca... Adik sedang... Kakak sedang... Jawabannya tinggal dijodohkan dengan: menangis, memasak, koran dan belajar.

Fay hanya dipandu satu jawaban [Ayah sedang membaca koran]. Sisanya, Fay bisa menjawab sendiri dengan benar.

(Ketika disuruh ke depan oleh Bu Guru, Fay mengisi dengan tepat Adik sedang... lalu dijodohkan dengan kata "menangis").

Untuk pelajaran Agama, Fay tinggal menyalin materi pelajaran "Kebersihan sebagian dari iman" di papan tulis yang diberikan Pak Guru. Tentu saja, urusan salin menyalin, Fay memang hobinya. :P

Tuesday, September 21, 2004

Meteor Garden

Fay sekarang gemar film Meteor Garden. Awalnya, tidak sengaja. Dia lagi senang Trans TV. Begitu sore-sore ada film tentang empat pemuda keren berambut panjang, Fay pun terpaku dibuatnya. Bahkan Fay hapal sampai ke lagu-lagunya segala. "Oh baby, baby. Oh baby, baby... dst"

Dia pun hapal nama-nama pemerannya, mulai dari Dau Ming Si yang diperankan Jerry Yan, hingga San Cai yang diperankan Barbie Xu.

Saya, yang tadinya tidak suka film itu, lama-lama jadi menikmati ceritanya juga. Tapi, begitu saya asyik dengan tayangan itu, biasanya Fay memindahkan salurannya. Memang Fay selalu begitu. Mungkin dia ingin diperhatikan.

Friday, September 17, 2004

Penjas

Tadi pagi Fay hanya belajar Pendidikan Jasmani (Penjas), karena Bu Gurunya, Ibu Ida, sudah tiga hari ini sakit. Mata pelajaran itu mengingatkan anak-anak agar membiasakan diri pola hidup sehat. Antara lain, belajar menulis kalimat "Mandi sehari dua kali, biar sehat" dan "Setelah makan, harus gosok gigi".

Pelajaran ini mengingatkan saya pada Orkes (bukan Melayu), tapi Olahraga dan Kesehatan, yang diajarkan guru saya sekitar 30 tahun lalu. Inti pelajarannya sama, yakni meletakkan dasar-dasar hidup sehat sedini mungkin.

Soal belajar, Fay tampaknya baru bisa menyerap pelajaran membaca dan menulis. Di luar itu, misalnya Pendidikan Agama Islam, Fay sama sekali belum mengerti apa yang diajarkan. Ditambah lagi, saat guru menerangkan, Fay tidak mau dengar, malah asyik menggambar atau menulis. Nanti saat ujian mid semester, bisa nggak ya Fay mengerjakan soal-soal Agama? :(

Wednesday, September 15, 2004

Buku Baru

Fay baru diberi buku oleh uwaknya (kakak ayahnya), yang baru pulang dari Singapura. Bukan buku biasa, tapi buku bergambar, berukuran gede (30 x 45 cm), berbahan karton tebal, plus gambar-gambar kecil yang gemerlapan. Judulnya: Ants and Caterpillars, menceritakan tentang persahabatan ulat dan semut. Bagaimana semut-semut membantu ulat mencari tempat aman untuk bertapa dalam kepompong, hingga jadi kupu-kupu yang lucu.

Melihat buku baru di meja, begitu bangun tidur tadi pagi, Fay langsung bermain-main dengan buku itu. Dia sibuk membolak-balikkan halaman demi halaman buku itu, tanpa membacanya. Maklum saja, buku itu berbahasa Inggris, dan Fay belum diajari Bahasa Inggris. Kalau pun disuruh baca, Fay pasti akan membacanya sesuai dengan apa yang tertulis. :D

Fay baru saja pulang sekolah. Di sekolah tadi, Fay belajar Agama Islam dan Bahasa Indonesia di bawah bimbingan Pak Yunus (Bu Ida lagi sakit). Pada pelajaran Bahasa Indonesia, Fay mendapat nilai 60 untuk menulis huruf sambung. Cara menulis seperti ini memang masih menyulitkan Fay, karena motorik halusnya belum bagus. Alhasil, tulisan Fay sekarang ini "terbagus" di antara teman-temannya. :P

Tuesday, September 14, 2004

Naik Kuda

Fay belum pernah naik kuda. Selama ini, dia baru merasakan naik delman. Kebetulan, ketika kami berekreasi ke Taman Topi di Bogor --(ayahnya sempat "ditodong" supaya membawa Fay berekreasi dulu, sebelum ngantor di hari libur [Senin, 13/9])-- ada kuda tunggang sewaan untuk anak-anak.

Ketika dinaikkan, Fay tidak takut naik kuda, tapi tak mau berpegangan. Terpaksa, ayahnya terus memegangi tangannya sambil berjalan kaki di samping kuda. "Lumayan juga cape," kata ayahnya, yang turut mendampingi kuda berjalan sekitar setengah kilometer.

Di Taman Topi (dinamakan demikian, karena atap toko-toko di sana berbentuk seperti topi yang lucu-lucu), ternyata ada bermacam-macam permainan. Mulai dari komidi putar sampai sepeda layang (sepeda yang dikayuh di atas track setinggi 4 meter di atas tanah). Ada juga bom-bom car dan kereta-kereta apian.

Menurut kami, tempat rekreasi ini boleh dibilang murah meriah yang tidak perlu ngantri, meski di hari libur. Selain jaraknya dekat, tiket masuknya pun murah (resminya Rp 1.500 + "sumbangan" paksa PMI Rp 1.500). Bandingkan dengan Dufan yang jauh di Ancol sana, selain tiketnya mahal, mau naik komidi putar saja harus ngantri 1,5 jam!

Hari itu, Fay dua kali naik kuda. Satu kuda hidup, "kuda" yang kedua, ya kuda komidi putar. Meski komidi putarnya tidak sebagus di Dufan, yang penting anaknya senang. Anak senang, ortu pun senang! :P

Tuesday, September 07, 2004

Imunisasi

Cat. Ini postingan dua hari lalu. Sudah dua hari ini nyoba kirim postingan, bloggernya memble terus. :P

--
Tadi siang, Fay dan teman-teman sekolahnya diimunisasi campak. Karena penyakit ini sempat mewabah di kalangan anak-anak sekolah. Kemarin saya dapat kabar itu secara bisik-bisik dari Bu Ida, Bu Gurunya Fay. Kenapa harus bisik-bisik? Kata Bu Ida, takut anak-anak tau, terus pada bolos sekolah karena takut disuntik. :P Kalau Fay, biar dengar, belum mengerti apa itu imunisasi. Bahkan mungkin belum mengerti apa itu disuntik, sebab setiap berobat ke dokter, tidak pernah disuntik.

Selesai jam pelajaran Matematika dan Sains, barulah imunisasi dilakukan. Melihat jarum suntik yang dipegang Bidan Yoyoh, anak-anak banyak yang menangis. Apalagi saat jarum suntik itu ditusukkan ke bagian lengan. "Jesss!" "Huaaaaah!" Begitu kira-kira tangis anak-anak.

Fay sendiri sempat menangis. Tepatnya bukan menangis, tapi menggerung-gerung --sebagaimana dilakukannya kalau keinginannya tidak dipenuhi. Sepertinya bukan karena takut liat jarum suntik, tapi karena badannya dipegangi "beramai-ramai", oleh saya, Bu Ida dan Bidan Yoyoh. Setelah jarum disuntikkan di lengan kirinya, dia biasa lagi. :D

Wednesday, September 01, 2004

Cumi

Fay bisa makan kalau menunya cocok. Dan menunya ini berganti-ganti. Masalahnya, saya tidak tahu, kapan dia mau ini, kapan dia mau itu. Seperti hari ini, saya masak cumi putih dengan dua cara. Bagian kakinya dimasak pakai bumbu sea food, sedangkan badannya (dipotong tipis-tipis melintang seperti ring), digoreng pakai tepung bumbu.

Ternyata, masakan pertama Fay nggak doyan. Dia lebih memilih cumi yang dipotong seperti ring (cincin). Makannya lahap sekali. Syukurlah, karena biasanya Fay susah makan. (soalnya taktik "Fay tirukan" --buka mulut-- sudah nggak mempan lagi) :P

Besok menu apa lagi ya? Sosiskah, ikankah, ayamkah, atau sayurkah? Semuanya masih misteri.