Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Tuesday, November 30, 2004

Belajar Kumur-kumur

Sampai sekarang, Fay belum bisa kumur-kumur dengan benar. Sehabis disikatin giginya (kalau menyikat gigi sendiri, alamat sikatnya yang rusak digigit-gigit, odolnya diisap-isap), Fay musti diberi air putih matang di gelas. Kalau tidak, kemungkinan besar akan ditelannya. Kadang-kadang, dia bisa juga berkumur-kumur (menyemburkan air).

Tapi dia mau berkumur-kumur setelah menelan dulu air (plus odol) dari tegukan pertama. Setelah itu, barulah dia menyemburkannya.

Susah juga ngajarin Fay kumur-kumur.

SMS Fay

Fay sekarang punya hobi baru; menulis pesan via SMS di HP saya. Awalnya, dia hanya mendiktekannya pada ayahnya. Pesan favoritnya antara lain, "SELAMAT IDUL FITRI 1425H", "SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1425H". Sekarang dia bisa nulis SMS sendiri (tapi jangan tanya artinya, karena Fay cuma menuliskan rangkaian kata). Mau tau? "UEAH DARI TADI", "APA DINI,HARI LEMBAB INI MEDAN MERINDUMU ARJUNA LEBIH SI", "APA DIA FILES DUNIA,INI LUPA,DARI,XXXXXXX, SEMU", "DIMGIN MLM INI".

Fay juga senang memainkan nomor-nomor di Phone Book HP atau Call List. Tak jarang, dia tekan "OK", nomor teratas di Call List langsung tersambung. Masih mending kalau yang terakhir dihubungi nomor HP ayahnya. Coba kalau nomor HP orang lain, kan bisa mengganggu.
Selain HP, Fay juga sering memain-mainkan telepon rumah. Pasalnya, pesawat telepon yang baru (yang lama, rusak kena petir) ada nada tunggunya berupa instrumentalia lagu klasik gubahan Beethoven. Kalau sudah begitu, saya sampai pusing dibuatnya. Telepon dari luar kan susah masuk.

Monday, November 29, 2004

Rapi-rapi

Fay punya kebiasaan rapi-rapi; seperti melipat saputangan untuk disimpan di lemarinya. Masalahnya Fay belum bisa membedakan, mana saputangan bersih, mana yang bekas pakai. Setelah saputangan itu dipakai mengelap, dia lipat kembali, lalu...disimpan kembali dalam lemarinya.

Tapi, untuk pakaiannya yang sudah dipakainya, Fay tahu di mana harus menyimpannya. Dia bawa ke belakang, disimpan di dalam ember dekat mesin cuci.

Baju-baju yang baru kering dijemur, suka dia "setrika" sendiri. Dengan setrika yang tidak dicolokkan ke listrik (dingin), dia setrika baju-baju dan celana-celananya. Setelah dilipat seadanya, dia taruh di lemarinya, sesuai kategorinya. Jadi, kalau saya melihat lemari pakaiannya sedikit berantakan dengan baju-baju belum disetrika, saya langsung menduga, itu hasil kerja Fay.

Pesan Fay Lewat Gambar

Ini dia pesan Fay lewat gambar.


Pemandangan (gbr: fay, repro: edo)


Orang-orang di depan rumah (gbr: fay, repro: edo)


Dirawat (gbr: fay, repro: edo)


Pemandangan (gbr: fay, repro: edo)


Kompilasi 2 (gbr: fay, repro: edo)


Kompilasi 2 (gbr: fay, repro: edo)


Kompilasi 2 (gbr: fay, repro: edo)


Kompilasi 2 (gbr: fay, repro: edo)


Bagaimana?

Thursday, November 25, 2004

False Alarm

Sewaktu pulang dari rumah orangtuaku di Pelabuhan Ratu, kami memilih naik bus menuju Bogor. Dari Terminal Baranangsiang Bogor, sambung angkot ke Stasiun Bogor, lalu naik KRL ke Stasiun Citayam. Di Citayam honda bebek yang akan mengantar kami ke rumah, sudah menunggu di tempat penitipan motor.

Nah, di Terminal Bus Pelabuhan Ratu, ternyata --seperti biasa di akhir pekan-- bus ukuran sedang Patas AC "MGI" tak kunjung tiba. Padahal, puluhan calon penumpang sudah berjubel di peron terminal.

Akhirnya, setelah melihat bus non-AC "Satia Motor" yang masih baru, ayah Fay memutuskan naik bus ekonomi bermerek Mercedes Benz masih gres itu.

Belum lama bus jalan, sekitar daerah Bagbagan, yang ada jembatan gantungnya (inget iklan Toyota Avanza "You'll Think You Can" yang seolah-olah mau melampaui jembatan gantung rusak?), Fay tiba-tiba bilang: "Ee".

"Kata sakti" inilah yang kami takutkan, karena kalau sudah mau ee, Fay tak bisa ditawar-tawar lagi. Karena pernah kejadian, pas bus berjalan di kemacetan, jauh sebelum Ciawi, Bogor, Fay bilang begitu. Kami terpaksa turun, dan perjalanan disambung-sambung pake angkot.

Ayahnya sampai berusaha menyibukkan Fay dengan mengizinkan Fay memencet-mencet HP-nya. Dan ternyata, alhamdulillah, hingga Terminal Bogor, Fay "baik-baik saja". Di toilet terminal pun, Fay ternyata kencingnya sedikit. Berarti, yang tadi sekadar "False Alarm".

Wednesday, November 24, 2004

Makan Rendang

Beberapa hari di awal Lebaran, nafsu makan Fay bagus sekali. Sehari Fay bisa makan 4-5 kali dengan gampang! Padahal, biasanya hanya tiga kali. Itu pun susah. Biasanya, kalau Fay sudah malas meneruskan makan, mulutnya tetap menampung makanan yang disuapkan, tapi disimpannya dalam mulut alias tak dikunyah.

Ada menu baru yang dikenalkan pada Fay: rendang buatan neneknya di Bandung. Memang sedikit pedas, tapi Fay bisa menerimanya. Karena sedikit pedas itulah, makan Fay lahap sekali. :D Biasanya, Fay paling anti makan makanan pedas. Sedikit pedas saja, dia muntahkan lagi. Atau minum banyak-banyak. Setelah itu, dia kapok makan lagi. Tapi sekarang...mudah-mudahan ini adalah berkah Idul Fitri. :)

Di tempat neneknya di Pelabuhan Ratu, Fay mau makan bubur ayam pagi-pagi. Sambil duduk di seberang jalan pinggir Pantai Citepus, Fay mampu menghabiskan semangkuk bubur porsi dewasa (tanpa sambal, tentu saja).

Wednesday, November 03, 2004

Sepatu Baru

Sepatu Fay sudah hampir rusak. Selain itu, kaki Fay juga bertambah besar. Jadi, sepatu yang dipakainya sekarang ke sekolah, sudah terlalu ngepas. Ahad kemarin, kami pergi ke Plaza Depok. Sekalian beliin Fay baju, celana dan tas ransel baru. Soalnya, tas ransel pembagian dari sekolah, sudah jebol. Kebetulan, amih (nenek)-nya Fay menitipkan uang untuk sang cucu tercinta. Jadi deh Fay "berlebaran". :D

Sepulang belanja, dengan baju baru (tianarief)
Fay dengan baju baru; cepat sekali kekecilan. Berarti, Fay cepat besar.


Baju baru plus celana baru Fay(tianarief)
Begitu juga celananya. Dalam hitungan bulan, jadi tampak kependekan.


Sepatu baru; cari diskonan :D (tianarief)
Sepatu pilihan ayahnya; cari yang diskonan, tapi penampilan oke.;)


Tas baru; pilihan ayah (tianarief)
Tas ransel ini juga pilihan ayahnya; yang penting, masuk buku-buku pelajaran yang lebar.


Mau pamer sepatu nih? (tianarief)
Kalo sudah begini, tinggal berangkat sekolah, deh. :D