Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Tuesday, February 28, 2006

Birthday Girl

Tanggal 26 Februari Fay berulang tahun. Sekarang Fay sudah berusia 8 tahun. Di usia ini, Fay sudah banyak permintaan, termasuk keinginan dibelikan pernak-pernik ultahnya (ikat kepala donald bebek dari kardus, piring kardus, lilin angka 8, dan... kue!).

Ahad kemarin, adalah "hari kebebasan" Fay; ia dengan leluasa memilih kado ultahnya sendiri! :P

Memang, sejak beberapa hari sebelumnya, Fay minta ke "Ramayana" [Fay sudah bisa mengajukan permintaan sederhana, seperti "Ayah/Ibu, Fay mau ke Ramayana"]. "Ramayana yang dimaksud adalah pasar swalayan di Plaza Depok.

Nah, sesampainya di parkiran motor Plaza Depok, Fay langsung meng-guide kami ke tempat yang dia mau. Ia menuntun kami menuju pasar swalayan di lantai basement.

Di "Ramayana", ternyata Fay menyusuri bagian sosis dan daging isi burger. Ternyata dilewatinya. Di bagian bumbu masak, Fay mengambil satu dus Pondan (bahan pembuat bolu black forest). Tapi terpaksa kami tolak, selain tidak bisa membuatnya, juga kami berencana membelikan Fay kue jadi.

Pas di bagian makanan kering, Fay membawa sebuah Pop Mie (mi instan dalam kemasan gelas), lalu berturut-turut, Twister Mini (kue semprong berisi coklat), Ups (makanan ringan anak-anak), Eva Mat (karpet puzzle dari bahan karet) berpola buah-buahan, dan... menuju rak yang berisi pernak-pernik ulang tahun. Di sana Fay mengambil topi (tepatnya pengikat kepala) dari kardus bergambar donald duck dkk, dan piring-piring kertas untuk kue.

Nah, maka Fay pun siap berulang tahun. :P

Tuesday, February 21, 2006

Doyan Makan

Entah kenapa, belakangan ini Fay doyan sekali makan. Pagi, siang, sore, dan malam.

Sekarang nambah lagi. Sore, malam, dan jelang tengah malam.

Soalnya, sebelum tidur dia minta makan lagi. Artinya, kalau belum makan (lagi), Fay tak mau tidur.

* * *

Di sekolah, seharusnya Fay makan siang. Ternyata, tadi siang Fay nggak mau makan. Padahal, menunya menu kesukaannya.

Mungkinkah karena Fay terlalu sering makan malam harinya?

* meski Fay rajin makan, bentuk badannya tetap langsing. mungkin karena hiperaktifnya.

Sunday, February 19, 2006

Ikutan Demo

Pekan lalu, ternyata Fay ikutan berdemo memprotes penghinaan atas Nabi Muhammad SAW, yang dikarikaturkan sebuah koran Denmark.

Anak-anak, di bawah bimbingan gurunya, sambil membawa poster, berkeliling kompleks perumahan, tempat sekolah itu berada.

Lalu, perjalanan rombongan berakhir di lapangan sekolah, diiringi pekikan takbir.

Aksi ini diliput koran setempat, Monitor Depok (Monde), loh! :D Beritanya dimuat di edisi Selasa, pekan lalu.

Meski Fay sama sekali belum mengerti tujuan aksi itu, paling tidak Fay diperkenalkan agar mencintai Nabi/Rasulnya. Juga rame-rame berjalan beriringan dengan teman-temannya. :D

Tuesday, February 14, 2006

Pilihan Fay

Fay ternyata sudah ingin punya kamar sendiri. Meski tidak secara verbal diungkapkannya, dari tindak-tanduknya, tampak sekali, ia ingin segera pindah ke kamar baru.

Contohnya, Ahad kemarin, Fay membersihkan sendiri lantai kamar (yang belum dipasangi ubin) dengan air sabun. Lalu, Fay meminta Ayah dan Ibu meneruskan pekerjaannya. Hihihi. *ngerjain ortu aja*

Selain itu, Fay juga meminta Ayah memindahkan ranjang dari kamar lama. (Lha, kan ranjang satu-satunya?). Dia juga minta kontainer lemari pakaiannya juga dipindahkan. Tapi Ayah belum bisa meluluskan permintaannya. Orang kamarnya aja belum diberi karpet.

Akhirnya, hari itu juga, kami membelikan Fay karpet plastik, untuk alas kamarnya --yang lumayan luas: 4,5 x 3 meter (di dalamnya ada toilet yg belum jadi, ukuran 1,5 x 1,5 meter). :D

Di toko karpet, saat kami memutuskan membeli karpet yang lebarnya 1,2 meter. Ternyata, Fay sudah punya pilihan sendiri. Dia langsung memeluk gulungan karpet bermotif papan catur (tau kan? yang kotak-kotak hitam-putih).

Fay juga ingin bantal besar, karpet kecil bermotif tokoh kartun, semacam mickey mouse, dan... kasur anak-anak, juga bermotif kartun! Ternyata, Fay dengan caranya sendiri, punya beragam pilihan. *Sayang sekali, belum semua yang diinginkannya kami penuhi* (budget, budget):P

Pantas saja, waktu kami belanja di Mal Yogya, Bogor beberapa waktu lalu, Fay menepuk-nepuk kasur anak-anak yang motifnya lucu-lucu. Rupanya, itu pilihannya. :D

Sementara ini, kamar Fay baru dihampari karpet plastik bermotif catur tadi. Untuk kepindahan Fay ke kamar itu, barangkali menunggu sampai bau semen di kamar itu (dan juga bocoran saat hujan besar) benar-benar hilang. :D

Friday, February 10, 2006

Sebulan Tanpa TV


Sudah sebulan terakhir ini televisi (dibiarkan) rusak. Memang, sejak lama kami pusing, bagaimana cara membatasi interaksi Fay dengan "si kotak ajaib" itu. Soalnya, vocab Fay banyak sekali dipengaruhi kata-kata iklan di televisi.

Malah, reaksi pertama yang dilontarkan terapisnya, Bu Kiki (tentang rusaknya televisi di rumah ini), "Alhamdulillah," katanya.

Tapi, dampak dari ketiadaan televisi di rumah (karena sama sekali tak mau mendengarkan siaran radio), Fay tampak kesepian. Dia lebih sering membolak-balikkan tumpukan majalah Gatra Ayah. Dan sesekali (tepatnya, seringkali) minta jalan-jalan, terutama saat Ayahnya ada di rumah. Kasian juga sih. :)

Tuesday, February 07, 2006

Menyiapkan Makan Siang

Tak disangka, Fay bisa menyiapkan makan siang buat teman-teman kelasnya. Ceritanya, sewaktu teman-teman Fay belajar di teras masjid, Fay, yang sedang giliran belajar di Center, tiba-tiba pergi ke dapur.

Fay dibiarkan saja melakukan apa yang dimauinya, dengan pengawasan guru. "Ternyata dia mengambil gelas, bukan saja buat dirinya, tapi buat seluruh teman-temannya," tutur Pak Udin, guru kelas Fay. Bukan hanya gelas, tapi juga piring-piring, sendok, dan makanan buat teman-temannya!

Entah dari mana ide itu. Tapi Ibu menduga, Fay sudah mengerti sekali yang namanya POLA. Setiap siang, Fay dkk rutin makan siang di kelas. Jadinya, Fay sudah hapal betul, apa yang harus dilakukannya.

Ayah bilang, untuk hal-hal lain pun, Fay seharusnya dikenalkan dengan berbagai rutinitas. Agar kemampuan Fay dalam bersosialisasi lebih optimal lagi.