Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Wednesday, August 15, 2007

17-an di Sekolah

Fay hari ini tidak mendapat pelajaran di sekolah. Pasalnya, SDIT Ruhama sedang menggelar perlombaan-perlombaan memeriahkan HUT ke-62 Kemerdekaan RI. 

Besok, katanya, Fay ikut perlombaan memasukkan pensil ke dalam botol. Lalu paduan suara. Paduan suara? Bukannya Fay belum bisa nyanyi?

Ah, biar saja. Paling Fay mendengarkan aja. Itung-itung meramaikan acara kelas. :)

Monday, August 13, 2007

Bagaimana Cara Fay Memahami Games?


Di komputer Fay, ada berbagai Games. Mulai dari Frogman, DX Ball, VCop, Squark, Bulldoze, hingga Angelo. Semuanya memakai pengantar dan rules of the games dalam Bahasa Inggris. Selain itu, games-games itu, dia temukan sendiri. Oya, komputer yang sudah berisi berbagai Games itu adalah hadiah dari uwaknya.
Padahal, kami tahu persis, jangankan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia aja Fay belum ngerti (maknanya). Kecuali kalimat-kalimat sederhana --yang sudah kami ajarkan.
Masalahnya, Games itu, bagi kami saja tak mudah dipahami. Misalnya, bagaimana cara memainkannya, dan pernak-perniknya. Malah, kamilah yang belajar dari Fay, cara memainkan sebuah Games.

Yang kami lihat sekilas, Fay tak pernah ragu mencoba. Jegleg, jegleg, jegleg! Begitu kira-kira cara Fay memainkan keyboard. Tak ada rasa ragu sedikit pun. Paling ekstrim, dia tak pernah ragu kalau sekiranya ada program yang mau di-delete, atau memindahkannya ke Recycle Bin. Mungkin dia belum menyadari konsekuensi dari men-delete sesuatu (jadi hilang).

Pertanyaannya, bagaimana cara Fay memahami sebuah Games? Itu yang sampai sekarang masih 'misteri'. Hehehe.

[image: mondoglitter.it]

Labels:

Matematika Yes! B. Indonesia No!


Ini penuturan guru bantunya Fay (maklum, Fay belum bisa bercerita). Kemarin, Fay ditanya seorang teman sekelasnya, Audy.

Audy: "Fay, pelajaran yang kamu suka apa?"

Fay: "Matematika!"

Audy: "Kalau pelajaran yang tidak kamu suka apa?"

Fay: "Bahasa Indonesia!"

Memang, urusan Fay mengerjakan latihan soal maupun ujian Matematika, sudah tidak diragukan lagi.

Juga urusan berkreasi dengan gambar, warna, dan kata di komputer (pake Paint Brush). Kami sampai terkagum-kagum, bagaimana dia bisa melakukan itu semua, padahal kami sama sekali tak pernah mengajarinya. (cara dia belajar sendiri, pake metode "trial and error").

Barangkali, karena kuat di dua bidang itu (berbakat?), Fay perlu dikursuskan (kumon atau semacamnya) dan diikutkan sanggar gambar.


[image: clipartguide.com]

Labels:

Sunday, August 12, 2007

Layang-layang Tas Belanja


Waktu Fay perpisahan kelas dengan acara outbond di TK Kebon Maen, Fay (dan teman-temannya) mendapat sebuah layang-layang dan satu gulung benang (senar). Layang-layang itu sudah digambari Fay pakai cat air, waktu acara menggambar layang-layang --salah satu acara di outbond itu.
Tapi, pulang dari Kebon Maen, pas sampai di Bojonggede, turun hujan deras sekali. Karena kami pakai motor, biarpun masing-masing sudah memakai jas hujan, layang-layang Fay yang sudah dihiasi gambar itu tak urung kena air. Jadinya koyak sebagian.
Nah, layang-layang koyak itu, sama Ayah ditambal dengan kertas, tapi hasilnya kurang memuaskan, waktu diterbangkan, layang-layang itu berat sebelah dan tak bisa terbang.
Tadi sore, Ayah melihat seorang anak lewat depan rumah, membawa layang-layang dari kertas koran. Lalu Ayah berkomentar sama Ibu, "Lah, pake kertas koran. Pasti berat tuh! Mending pake kantong kresek saja!"
O ya!
Kenapa layang-layang Fay tak diganti kantong kresek saja? Biarlah gambarnya dikorbankan, yang penting, layangannya bisa terbang, dan Fay pun bisa turut bermain layang-layang --sebuah permainan yang sama sekali baru dikenalnya.
Tanpa buang-buang waktu, Ayah memodifikasi layang-layang itu dengan tas kresek belanja bercap "Giant" (hypermarket). Jadinya lucu, layang-layang plastik berwarna kuning yang direkat dengan isolasi itu, ada capnya, berupa tulisan berwarna hijau. Jadinya, meriah euy!
Layang-layang pun berhasil terbang, meski terbangnya nggak bisa kalem (mudah dikendalikan), melainkan giras (bawaannya bergerak-gerak melulu). Tapi Fay sempat megang benangnya, meski tampak tidak ngeh dengan layangan sedang terbang jauh di angkasa sana.
Oya, Ibu pun sempat mengendalikan layangan (ssst...katanya ini pertama kali dalam hidupnya bermain layangan loh). Tapi baru sebentar dipegang, layangan itu langsung notog (menukik, nyaris nyungsep di atap rumah orang). Dengan sigap, Ayah langsung ambil kendali, dan layang-layang pun kembali mengudara.
Ternyata, setelah kurang lebih 25 tahunan tak bermain layang-layang (dulu biangnya), Ayah masih ingat cara bikin, membuat tali timba (tali yang diikatkan pada layangan) dan menerbangkannya!
*Bermain layangan juga bisa bikin hati senang loh!

[image: kckpl.lib.ks.us]

Labels: