Amazing Fay

Catatan Harian Fairuz Khairunnisa'

Wednesday, July 27, 2005

Pretend Playing


FAY sudah bisa bermain "pura-pura sebagai..." (pretend playing), sebagaimana anak-anak pada umumnya. Sekarang Fay lagi senang main dokter-dokteran dan memainkan "alat musik".

Belum lama ini, Fay minta dibelikan "peralatan kedokteran" dari Pasar Penggilingan. Setelah itu, Fay sering memainkan "stateskop" dan "alat suntik" (tentu saja minus jarum). Alat kedokteran yang ditaruh dalam tas kecil itu dibawanya ke mana-mana, termasuk saat berangkat ke rumah apih (kakek)-nya.

Soal sense of music, Fay juga sudah menampakkannya. Paling tidak, saat memainkan "keyboard" mini yang bisa membunyikan berbagai lagu instrumentalia. Saat lagu itu berkumandang, Fay mengambil tamborin kecil, lalu menari-nari (meloncat-loncat). Sesekali dia juga menyuruh ayahnya atau saya memainkan gitar-gitaran di tengah lagu itu, dan dia pun menari-nari.

Sejak sebulan lalu, Fay juga suka memutar radio. Ternyata, lagu yang dipilihnya dangdut! Rupanya, dia suka lagu berirama Melayu itu. Ya nggak apa-apa. Bagus, bagus (gaya Pak Tino Sidin).

Foto: Fay lagi motor-motoran. Mau balap? :P

Tuesday, July 26, 2005

Remaja


MESKI baru 7 tahun, Fay bertingkah layaknya remaja. Anggapan ini muncul sewaktu Fay pertama kali mengenakan kemeja hijau muda bergaris vertikal dengan model yang biasa dipake anak ABG dipadu jeans. Saat mengenakan baju kaos biru berkerah putih produk Joger, Fay juga seperti anak ABG. ABG cilik, gitu loh.

Ternyata, hobinya pun tak jauh beda dengan anak remaja: mengoleksi poster atau gambar yang berkaitan dengan anak muda. Seperti grup musik Peterpan, khususnya Ariel.

Fay pernah minta dibelikan album khusus Peterpan dari penjual majalah. Album yang berisi perjalanan karir grup musik dengan hits "Ada Apa Denganmu" itu dibukanya, dibolak-balik. Lalu disimpannya. Juga tabloid, ia bukannya minta tabloid khusus anak-anak, tapi Cek & Ricek. Sekarang, di balik pintu tertempel poster Rizwar AFI --yang saya sendiri tidak tahu, sebelum tanya sana-tanya sini tentang siapa dia.

Rupanya, sebagai "remaja cilik", Fay juga sudah punya idola. :D

Wednesday, July 20, 2005

Penggemar Rumah Sakit


FAY ternyata penggemar rumah sakit. Kalau anak pada umumnya mendengar kata "rumah sakit", atau "klinik" biasanya takut, ini malah minta. Kalau tidak minta ke rumah sakit, ya ke klinik.

Sudah dua kali dalam perjalanan ke rumah Apih (Kakek)-nya, Fay minta ke rumah sakit. Malah, pake nangis segala.

Ada apa dengan rumah sakit?

Rumah sakit yang dimaksudnya adalah RSCM. Sewaktu mulai terapi sejak umur dua tahun, Fay seminggu sekali hingga seminggu dua kali ke RSCM. Ada macam-macam benda kesukaan Fay di rumah sakit. Mulai dari buku bacaan, majalah, hingga jajanan, dengan gampang didapatkannya di rumah sakit.

Saya beralasan, selama beberapa jam menunggu giliran konsultasi dengan dokter di ruang Tumbuh Kembang RSCM, Fay tentu saja sangat kesal. Kalau sudah bosan berlari-lari berkeliling, ia mencari kesibukan lain. Kalau dia minta sesuatu, majalah baru, misalnya, cenderung saya kabulkan.

Belum lagi sepulang dari RSCM, berjalan kaki menyusuri Jalan Diponegoro menuju Stasiun Cikini, kami kadang-kadang mampir di Hero Megaria. Dan Fay biasanya ada aja yang diminta.

Itulah alasan Fay sangat menyukai rumah sakit. Baginya, rumah sakit bukanlah pengalaman buruk (dirawat), apalagi horor (luka, jarum suntik), tapi tempat yang menyenangkan. :D

Tuesday, July 12, 2005

Permak Majalah


SIANG-siang, Fay lagi asyik mengerjakan sesuatu. Saya jadi leluasa mengerjakan pekerjaan rumah tanpa gangguan Fay. Ternyata, setelah dilihat-lihat, Fay sedang bikin (kembali) "tabloid". Masalahnya, kali ini yang jadi lembaran tabloidnya bukanlah koran bekas, melainkan majalah Gatra terbitan terbaru!

Kawat pengikat tengahnya dia cungkil pake gunting, dan dilepaskannya. Lalu halaman demi halaman majalah dia berdirikan, dan distaples kembali seperti format tabloid. Entah apa nama tabloidnya. Yang saya lihat baru iklannya (yang dia tulis dan gambar sendiri): Batavia Air.

Kesel juga sih, karena saya belum baca tuntas. Tapi, melihat kreativitasnya yang menggebu-gebu beberapa hari terakhir ini, saya tidak memarahi Fay, hanya mengatakan, bahwa itu majalah baru yang belum dibaca (entah ngerti, entah nggak).

Bener juga kata ayahnya, kreativitas Fay jangan dihalangi, biar pun perlu berkorban (tidak tuntas baca majalah Gatra). Majalahnya sih gratis, pembagian dari kantor ayahnya. "Entar dicarikan lagi Gatra nomor itu," hibur ayah Fay pada saya.

* * *

Siang tadi, Bu Yeni, petugas administrasi tempat terapi Fay datang ke rumah, setelah pagi-paginya menelepon menanyakan alamat kami. Ia datang untuk menyampaikan amanat dari Bu Wati (terapis Fay): undangan pernikahan Bu Wati (Sabtu, 16/7).

Buat Bu Wati, saya turut berbahagia, selamat menempuh hidup baru, semoga membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. :)

Monday, July 11, 2005

Bikin Tablod


ENTAH karena anak wartawan, Fay suka sekali baca koran dan tabloid. Bukan hanya baca, semua informasi di televisi, terutama iklan, diserapnya. Jadi, kata-kata iklan maupun syair lagu-lagu favoritnya, seperti lagunya Peterpan, sudah tidak asing lagi bagi Fay.

Beberapa hari terakhir ini, Fay perhatian sekali pada tabloid dan koran. Bukan hanya membolak-balikkan halaman demi halaman. Fay juga membuat tabloid sendiri. Namanya, Aneka Yess! (padahal, aslinya majalah ya?).

Awalnya Fay melihat iklan Aneka Yess! di harian Kompas. Caranya, potongan tabloid lain plus koran yang dibagi dua dibundel. Lalu meminta ayahnya mengikatnya dengan staples (stepler).

Jadilah "tabloid" buatan Fay dengan tulisan cover buatan sendiri. Lengkap dengan Headline berupa laporan tentang Peterpan plus iklannya (lupa lagi).

Ayahnya bilang, jangan-jangan setelah besar, Fay jadi tukang bikin tabloid. Entahlah. Yang jelas, perkenalannya dengan bahan pustaka (buku, majalah, koran, tabloid) bisa menambah pengetahuan dan --yang terpenting-- perbendaharaan katanya. Jadinya, Fay bisa berkomunikasi timbal balik dengan siapa pun dia mau. :D

Foto: Cover Aneka Yess! asli (malibu62studio.com)

Wednesday, July 06, 2005

Penggeledahan

Fay & Mang Ucep (tianarief)
FAY suka menggeledah tas ayahnya. Tidak baik sih. Tapi meski kami berusaha mencegahnya, dianya masih ngotot (mudah²an lama² mengerti ya, bahwa itu tidak baik). Kali ini, pas di rumah Apih (kakek)-nya, yang jadi "korban", Mamang (om)-nya Fay, adik kandung saya. Begitu pulang kerja, tasnya langsung diperiksa.

Benar saja, tidak percuma (mungkin begitu pikir Fay). Dia menemukan tiga coklat Silver Queen (entah kenapa, dia menyebutnya dengan "Si Ugi" --jauh sekali ya? :)); satu ukuran besar, dan dua ukuran kecil. Memang Mang Ucep --begitulah nama Mamangnya Fay-- sengaja membelikan coklat itu buat Fay. Hanya saja, belum lagi coklat diberikan, Fay sudah menemukannya dulu (seperti di posting sebelumnya, "Nowhere to hide dari Fay").

Mang Ucep, bujangan yang "tengah gelisah" itu, hanya tersenyum pasrah. Lalu, satu coklat kecil dimakan Fay. Coklat besar dan satu lagi yang kecil, disimpan di freezer kulkas (begitu ayahnya pulang, coklat kecil itu saya berikan padanya, biar Fay tidak terlalu banyak makan coklat).

Foto: Fay & Mang Ucep.

Monday, July 04, 2005

Seragam Baru


FAY dapat seragam baru. Bukan dari SDN 01 Sasak Panjang --tempatnya belajar selama ini. Tapi dari SD Islam Terpadu Ruhama, Cimanggis Depok. Fay memang berencana pindah ke SD swasta itu. Bukan apa-apa. SD itu secara resmi menerima anak autis, seorang dalam satu kelas. Dan Fay harus menunggu satu tahun untuk dapat kesempatan itu --meski kami harus memaksakan diri, karena mahalnya uang sekolah di sana.

(Nah, dalam masa tunggu satu tahun ini, Fay "dititipkan" di SD negeri yang tak jauh dari rumah kami itu. Makanya, selama belajar, Fay boleh didampingi saya, ibunya. Kebayang, kalau Fay dibiarkan di kelas tanpa didampingi, bisa kewalahan Bu Guru yang menangani 50-an siswa).

Semua seragam Fay, sebagai anak perempuan, bawahannya bukan rok, melainkan celana panjang. Ada seragam baju kurung putih-celana panjang biru (plus jilbabnya), ada seragam pramuka (sekaligus olahraga karena dari bahan kaos); baju tangan panjang coklat muda dan celana panjang kaos coklat tua plus jilbab coklat tua dan topi berwarna sama. Juga ada rompi kuning cerah plus topi lapangan (seperti topi rimba). Mungkin untuk acara di luar ruang. Insya Allah, lain waktu kami ceritakan, bagaimana sekolah di sana, setelah masuk secara resmi pada 27 Juli mendatang.

(Sayang sekali, seragam-seragam itu belum sempat kami foto).

Foto: Fay sewaktu disuapi dalam mobil Uwaknya.